Buat Terobosan Baru Cari Dokter Spesialis

Jumat 23-08-2013,15:07 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE- Sulitnya mencari okter sepesialis sudah terjadi masalah lama. Hal ini merupakan persoalan di semua daerah, dalam memenuhi kebutuhan dokter spesialis. Anggota Komisi I Drs Inzani Muhammad mengungkapkan, jika pemerintah Provinsi Bengkulu kesulitan dalam merekrut tenaga dokter spesialis, maka harus melakukan terobosan baru,  seperti memberikan fasilitas kendaraan dinas, rumah dinas serta memberikan insentif bulanan kepada dokter spesialis yang besar. “Karena untuk mendapatkan predikat spesialis, seorang dokter butuh waktu lama dengan biaya yang sangat mahal dengan syarat selama sekolah dokter-dokter ini tidak boleh buka praktik,\" katanya. Untuk itu perlu adanya terobosan dari pemerintah daerah setempat yang masih kekurangan dokter spesialis, ini bisa melakukannya dengan memberdayakan putra-putra daerahnya untuk melanjutkan dengan beasiswa mengikuti program pendidikan dokter spesialis. Terobosan dengan  memberdayakan putra daerah tersebut sangat efektif. Pasalnya, setelah menyelesaikan pendidikan spesialis, dokter ini secara otomatis penempatan tugasnya juga di daerah yang memberikan beasiswa kepada yang bersangkutan. Di Kementrian Kesehatan RI juga, lanjutnya, juga terdapat program beasiswa dokter spesialis.  “Putra yang berprofesi dokter mengikuti program tersebut, mereka tidak mesti memperoleh penempatan di wilayah asalnya,\" katanya. Untuk itu harus  bisa memberikan beasiswa kepada putra-putra daerahnya yang berstatus dokter untuk melanjutkan pendidikan dokter spesialis guna memenuhi kekurangan tenaga dokter spesialis di Bengkulu. \"Ini salah satu alternatif untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis,\" katanya. Direktur RSMY drg. Daisy Novira, Mars, sebelumnya mengatakan pihaknya telah berupaya mengatasi kekurangan dokter spesialis bekerjasama dengan pemerintah pusat.  Namun setelah tiba di Bengkulu mereka  tidak betah hingga memilih pulang ke daerah asalnya. Dia juga mengatakan insentif dokter spesialis sekitar Rp 3,6 juta sampai Rp 5 juta. Tahun depan diusulkan dinaikkan. Karena insentif tahun ini merupakan usulan kenaikan tahun lalu. \"Setiap tahun kita upayakan usulan kenaikan intensif dokter spesialis. Tapi masih dianggap kurang memadai,\" katanya. Dia mengatakan, kekurangan dokter spesialis diantaranya dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis bedah syaraf. Saat ini, RSUD M Yunus memiliki 38 dokter spesialis dan 30 dokter umum. “Ada yang pensiun dan ada pula yang kekurangan satu. Seperti dokter spesialis syaraf, idealnya 2. Radiologi juga baru 1 orang Sekarang kurang satu. Semua itu untuk memenuhi kebutuhan poliklinik,” terang Syafriadi.(100)

Tags :
Kategori :

Terkait