BENGKULU, BE - Formasi dokter spesialis pada tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) terancam sepi peminat. Karena seluruh daerah juga terdapat penerimaan CPNS untuk kebutuhan dokter spesialis. \"Biasanya mereka akan lebih memilih daerah yang lebih maju lainnya, yang memberikan gaji atau instensif lebih besar,\" kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Tarmizi, BSc SSos, kemarin. Selama ini memang sangat sulit untuk mencari dokter spesialis. Secara garis besar dan sesuai skala prioritas Pemprov Bengkulu, dari 144 formasi CPNS, sebanyak 86 orang untuk bidang kesehatan dan 58 orang tenaga teknis. Persentasenya, 60 persen untuk bidang kesehatan dan 40 persen tenaga teknis. Untuk tenaga kesehatan formasinya untuk dokter spesialis, dokter spesialis gigi, perawat, perawat jiwa, apoteker, asisten apoteker dan teknik elektromedis. \"Diprediksi tidak menjadi rebutan. Bisa jadi malah sepi. Kalau jurusan umum seperti komunikasi dan administrasi negara, saya rasa bakal membeludak,\" katanya. Dia mengatakan jika terjadi kekosongan pendaftar pada sebuah formasi, tidak bisa digantikan atau tetap dikosongkan. Pemprov kembali akan mengusulkan pada tahun berikutnya. \"Kalau memang masih kosong ya harus tetap diusulkan kedepan. Tidak bisa diganti dengan jurusan lain,\" katanya. Jika memang terjadi kekosongan pada formasi yang dibutuhkan, seperti dokter spesialis dan lainnya, untuk mengatasinya dengan dilakukan dengan cara menyekolahkan PNS. \"Bisa jadi menyekolahkan atau memberi tugas belajar PNS, seperti dokter umum disekolahkan menjadi dokter spesialis,\" katanya. Selama ini, Pemprov Bengkulu telah mengirimkan 78 dokter umum untuk kuliah mengambil jurusan spesialis diberbagai fakultas perguruan tinggi di Sumatera dan Pulau Jawa dalam rangka mengatasi kekurangan dokter. Setelah lulus menempuh pendidikan itu, para dokter tersebut akan disebar dan bertugas di sepuluh kabupaten/kota, terutama daerah dianggap minim kebutuhan dokter spesialis. Direktur RSUD M Yunus Deassy Novera mengatakan jumlah dokter spesialis baru ada 25 orang, jumlah tersebut dirasa masih kurang karena ada beberapa dokter spesialis tidak ada di Bengkulu. \"Kita masih butuh dokter spesialis kulit, karena yang ada sebelumnya sudah pensiun termasuk dokter menangani laboraturium,\" katanya. Dokter spesialislainnya perlu penambahan antara lain dokter jantung, mata, THT, kulit dan kelamin jumlahnya masing-masing satu orang. \"Setiap tahun selalu diusulkan penambahan ternaga dokter, tetapi belum ada dokter yang mau mengabdi di Bengkulu, mengingat daeranya tergolong sepi dibandingkan daerah lain,\" katanya. Sementara itu Pemkab Seluma memastikan akan mengikuti jadwal penerimaan CPNS secara nasional. Pendaftaran dimulai 1-20 September yang dilakukan secara online dan langsung ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Seluma. “Kepastian ini kita terima setelah melakukan koordinasi dengan BKD Provinsi Bengkulu. Dalam waktu dekat juga akan menjemput informasi dan keperluan CPNS ke Jakarta atau pusat,” tutur Kepala BKD Seluma Drs Suparto MSi. Disampaikan untuk pelaksanaan tes kemampuan dasar (TKD) dan tes kemampuan bidang (TKB) akan dilakukan 29 September mendatang. Sedangkan untuk pelaksanaan ujian TKD dan TKB akan dilakukan pada 3 November. Ia meminta kepada seluruh pelamar yang akan mendaftar untuk bisa memperhatikan lagi syarat-syarat pendaftaran yang sudah ditetapkan oleh BKD Seluma dan jangan hingga menemukan kendala. Dan sebaiknya untuk dapat bertanya. Ditambahkan bagi, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dari Kabupaten Seluma yang telah mengirimkan sebanyak 11 orang juga dilakukan pengetesan di tingkat kabupaten dan terakhir dilakukan pengusjian di Provinsi Bengkulu. “IPDN juga harus melalui pengetesan sehingga mereka yang dikirim benar-benar mereka yang berkompeten,”pungkasnya.(333/100)
Formasi Dokter Spesialis Terancam Sepi Peminat
Kamis 22-08-2013,14:45 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :