Sekap Enam Pegawai, Sukses Bobol Brankas
TULANG BAWANG - Empat perampok beraksi di kantor Bank BRI Unit Rawajitu Selatan, Tulang Bawang, Lampung, kemarin dini hari. Mereka berhasil menggondol uang Rp 6,7 miliar setelah melumpuhkan Kepala Unit Bank BRI Rawajitu Syahrudin Yandri Lingga dan lima pegawai lainnya. Setelah sempat kabur, para perampok tersebut berhasil diringkus polisi.
Dua pelaku tewas terkena tembakan polisi. Dua lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit. Pelaku yang tewas adalah Nelson dan Marwoto. Keduanya merupakan warga Bandar Lampung. Sementara itu, dua pelaku yang terluka adalah Rafiudin dan Djimi Winter. Keduanya dirawat di RSUD Menggala.
Radar Lampung (Jawa Pos Group) melaporkan, polisi berhasil mengamankan uang hasil rampokan senilai Rp 6.750.076.000, mobil Avanza, beberapa handphone milik pelaku, empat golok, serta sebilah keris.
Kapolda Lampung Brigadir Jenderal (Brigjen) Heru Winarko memimpin langsung ekspose kasus tersebut. Peristiwa itu berawal ketika Kepala Unit Bank BRI Rawajitu Selatan Syahrudin Yandri Lingga berniat buang air kecil di samping kantor sekitar pukul 01.00 WIB. Tiba-tiba, dia disergap pelaku yang bersenjata golok. Kawanan perampok lantas menggiring korban ke dalam ruangan dan menyanderanya bersama lima pegawai lainnya.
\'\'Pelaku memaksa korban untuk membuka brankas. Uang di dalam brankas kemudian dimasukkan ke dalam karung plastik serta satu kardus. Pelaku kemudian kabur,\'\' ungkap Heru di Mapolres Tulang Bawang kemarin.
Petugas mendapat laporan kejadian tersebut dari istri petugas satpam bank. Jajaran Polres Tulang Bawang langsung mengadakan operasi perburuan dan memblokade Jalan Lintas Rawajitu menuju Simpang Penawar.
Sekitar pukul 02.30, petugas mendapati mobil pelaku. Namun, mobil tersebut berhasil menerobos barikade polisi. Petugas berhasil menghentikan mobil pelaku di wilayah perkebunan PT Bangun Nusa Indah Lampung. Namun, para pelaku melawan. Polisi lantas menembak mati dua pelaku di lokasi, sedangkan dua pelaku lainnya terluka karena tembakan petugas.
Meski juga menjadi korban, Syahrudin diduga terlibat dalam perampokan tersebut. Sebab, putra purnawirawan perwira menengah Polda Lampung itu terbelit masalah keuangan. Dia telah memakai uang kantor sekitar Rp 200 juta.
Sumber di kepolisian mengungkapkan, sekitar tiga minggu lalu Syahrudin mengungkapkan masalah itu kepada Nelson, salah seorang pelaku perampokan yang tewas. Nah, 6 Agustus lalu, Nelson menyatakan siap membantu. Caranya, Nelson dkk akan merampok bank tempat kerja Syahrudin. Mereka bersepakat aksi tersebut dilakukan Senin malam (12/8). \'\'Nelson dan Syahrudin terus kontak-kontakan,\'\' ungkap sumber itu.
Syahrudin kini diperiksa di Mapolres Tulang Bawang. Polisi terus mendalami dugaan keterlibatan dia dalam perampokan tersebut.
Perwakilan Pimpinan Cabang Bank BRI Unit II Marsulis Yuwanto menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui dugaan keterlibatan Syahrudin. Jika terbukti terlibat, Syahrudin akan diberhentikan dengan tidak hormat. \'\'Selanjutnya kami serahkan ke pihak yang berwajib,\'\' ujarnya. (fei/jpnn/ca)