COLORADO -- Sebuah teknik baru untuk memproduksi gas hidrogen menggunakan sinar matahari dan air telah dikembangkan para peneliti di University of Colorado Boulder. Metode ini lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak hidrogen dibanding metode pemisahan air sebelumnya.
Gas hidrogen merupakan gas yang sangat penting. Digunakan di mobil pada penciptaan amonia, termasuk untuk menyuburkan tanaman.
Menurut Badan Energi Internasional, 65 juta ton gas hidrogen diproduksi setiap tahun, sebagian besar dibuat dengan membakar gas alam.
\"Alih-alih menggunakan gas alam untuk menghasilkan hidrogen, kami menggunakan sinar matahari dan air,\" kata Chris Muhich, penulis utama dari makalah yang diterbitkan di Science seperti dilansir Wired, Senin (5/8).
Muhich dan rekan-rekannya menjelaskan suatu proses untuk membuat hidrogen yang menggunakan panas matahari untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen. Teknik seperti ini berpotensi mengembangkan bahan bakar yang melimpah apalagi hidrogen sebagian besar ada di lautan.
Tidak seperti teknik sebelumnya, pendekatan yang dilakukan ilmuwan Colorado berhasil memproduksi antara tiga dan 12 kali lebih hidrogen dibandingkan teknik pemisahan air sebelumnya. Selain itu, prosesnya lebih efisien.
Air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu oksigen. Mengingat dua pertiga dari permukaan bumi ditutupi air, ada berlimpah energi bersih. Caranya adalah membuka hidrogen yang terperangkap di dalam molekul air.
Para ilmuwan ini menggunakan oksida logam yang bereaksi dan terikat dengan oksigen. Misalnya, karat adalah oksida logam - besi telah bereaksi dengan oksigen di udara.
Meski ada penemuan tersebut, komersialisasi reaktor solar-termal tersebut sepertinya masih perlu waktu bertahun-tahun. (esy/jpnn)