TUBEI, BE - Pernyataan keras disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Lebong yakni Affan Jauhari SE dan Sekretaris Komisi I Ahmad Bursani SSos terhadap seleksi penerimaan mahasiswa kedokteran program beasiswa yang baru-baru ini dilaksanakan. Pasalnya saat ini beredar informasi jika adanya titipan anak salah satu pejabat Lebong yang ikut mendaftar menjadi peserta mahasiswa kedokteran sedangkan yang bersangkutan bukan asli putra daerah Lebong dan tidak bersekolah di Lebong. Ditegaskan Affan Jauhari, pihaknya bahkan mengancam tidak akan menganggarkan dana untuk beasiswa tersebut jika mahasiswa yang memperoleh beasiswa tersebut tidak masuk dalam kriteria yang telah disepakati pada tahun 2008 lalu saat penerimaan mahasiswa kedokteran program beasiswa yang pertama dahulu. \"Jadi untuk kriteria mahasiswa yang mengikuti beasiswa kedokteran tersebut harus putra daerah, lahir, sekolah dan bertempat tinggal di Lebong dengan dibuktikan dengan kartu keluarga. Kita tidak mau kecolongan adanya orang luar yang malah dapat beasiswa tersebut. Jika memang nanti ada maka kita akan menolak untuk dianggarkan,\" tegas Affan.
Dikatakannya, meskipun orang tuanya tinggal dan bekerja di Lebong, tetapi anak tersebut tidak sekolah di Lebong hal tersebut juga rawan terjadinya kecolongan. \"Sebab bisa saja nanti orang tuanya pindah ke kota asalnya. Untuk itu, kita memang menginginkan orang yang kelahiran Lebong, dan itu memang sudah kesepakatan kita dulu sebagai syarat mutlak,\" kata Affan. Selain itu, Sekertaris Komisi I DPRD Lebong Ahmad Bursani SSos juga mengomentari perihal tersebut, pihaknya akan menunggu kapan pengumuman kelulusan tes dari 8 orang peserta yang ikut tes kedokteran tersebut. \"Jika memang dalam pengumuman kelulusan nantinya, yang lulus ternyata bukan asli orang Lebong maka itu akan kita gugat. Tujuan kita memang menginginkan peluang ini menjadi peluang untuk generasi Lebong yang memang mampu dalam hal tersebut,\" ungkap Bursani.(777)