Pencairan Beasiswa Menggunakan Skema Gaji Rutin PNS

Sabtu 27-07-2013,11:22 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SUMEDANG - Akibat pemblokiran anggaran, pencairan beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (Bidikmisi) dan beasiswa studi S2/S3 di luar negeri 2013 mampet. Mulai tahun depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengubah skema penganggaran beasiswa itu.

Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, skema baru penganggaran beasiswa studi ke luar negeri dan bidikmisi ini mulai berjalan untuk APBN 2014 nanti. \"Skema penganggaran seperti gaji. Jadi bisa cair Januari, setiap bulan,\" katanya usai meresmikan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jatinangor, Sumedang kemarin.

Nuh menceritakan, dalam skema yang lawas penganggaran bidikmisi dan beasiswa studi ke luar negeri melalui pembahasan yang panjang. Sehingga rawan diblokir, jika pembahasan melewati deadline yag sudah ditetapkan. Padahal kebutuhan mahasiswa bidikmisi maupun yang studi di luar negeri tidak bisa ditunda.

Pengalaman tahun ini, anggaran bidikmisi Kemendikbud baru bisa dicairkan Maret. Otomatis sejak Januari hingga Februari, kampus menalangi dulu. \"Iya kalau kampusnya besar dan memiliki cadangan anggaran banyak. Kalau tidak, mahasiswanya pasti kebingungan untuk biaya hidup,\" kata menteri asal Surabaya itu.

Nuh mengatakan kasus keterlambatan beasiswa paling parah ada di Kementerian Agama (Kemenag). Alokasi bidikmisi di Kemenag baru bisa dicairkan bulan ini. Sehingga beban kampus di bawah naungan Kemenag untuk menalangi uang bidikmisi cukup berat.

Mantan Menkominfo itu menuturkan, skema baru pencairan anggaran bidikmisi dan studi S2/S3 di luar negeri itu sudah mendapatkan restu dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). \"Saya sudah berkirim surat (ke Kemenkeu) dan sudah disetujui,\" kata dia. Begitu juga dengan DPR, Nuh mengatakan tidak ada masalah dengan sistem anggaran bidikmisi yang dicairan seperti gaji PNS itu.

Nuh mengatakan tahun depan anggaran untuk bidikmisi mencapai Rp 2,4 triliun. Anggaran ini naik dibandingkan tahun ini sebesar Rp 1,9 triliun. \"Kalau yang alokasi untuk beasiswa studi di luar negeri saya lupa pastinya. Jelasnya ratusan miliar rupiah,\" papar Nuh.

Dia menyebutkan daftar penerima bidikmisi sudah pasti setiap tahunnya? Sehingga tidak repot jika menggunakan sistem seperti penggajian PNS. \"Kalaupun ada yang keluar, jumlahnya sedikit,\" tandasnya.

Keluhan terkait pencairan bidikmisi ini sebelunya disampaikan sejumlah mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) dan ITB. Mereka cemas jika pencairan bidikmisi sering mampet, mengganggu konsentrasi belajar mereka. Saat pencairan bidikmisi terhambat, banyak laporan mahasiswa bidikmisi nyambi bekerja. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait