Lobi Gubernur dengan Menteri Kelautan dan Perikanan
BENGKULU, BE - Perjuangan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah MPd melobi dana pusat membuahkan hasil. Kali ini giliran Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menggelontorkan bantuan senilai Rp 10 miliar.
Komitmen bantuan tersebut disampaikan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo usai bertemu dengan Gubernur Junaidi bersama Ketua DPRD Provinsi H. Kurnia Utama, S.Sos, M.Si dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Ir Rinaldi, kemarin pagi. Di kesempatan itu gubernur sempat menyampaikan ekspose tentang potensi perikanan di Provinsi Bengkulu.
Dalam eksposenya Gubernur mengatakan, potensi perikanan Provinsi Bengkulu begitu besar, mulai air laut, air payau dan air tawar. Namun, potensi itu belum tergarap maksimal akibat minimnya dana APBD Provinsi. Dijelaskan, potensi ikan laut di Provinsi Bengkulu mencapai 120 ribu ton pertahun.
\"Namun yang berhasil tertangkap hanya 52 ribu, atau 43,3 persen dari potensi yang ada,\" kata Gubernur Junaidi dihadapan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Belum maksimalnya eksplorasi ikan laut di Provinsi Bengkulu, lanjut Gubernur, dikarenakan 61,8 persen dari 6.063 kapal milik nelayan, masih tradisional. Atau mayoritas nelayan di Provinsi Bengkulu, masih menggunakan sampan dayung.
Kemudian potensi ikan air tawar, Gubernur mengatakan, hingga tahun ini, baru tergarap 5 ribu kolam. Padahal potensinya bisa mencapai 20 ribu kolam. Sehingga, potensi ikan yang sebenarnya bisa dihasilkan lebih dari 100 ribu ton pertahun, hanya 48 ribu ton pertahun. Dihadapan Menteri, Gubernur Junaidi mengatakan keterbatasan anggaran menjadi penyebab utama.
\"Kemudian ikan air payau, potensinya di Provinsi Bengkulu mencapai 1.400 hektar, namun yang bisa tergarap hanya 5 persen saja,\" terang Gubernur Junaidi.
Mendengar penjelasan Gubernur Junaidi dikuatkan oleh Kurnia Utama dan Rinaldi, Menteri Kelautan dan Perikanan langsung memberikan program untuk Provinsi Bengkulu, yang jika ditotalkan, nilainya mencapai Rp 10 miliar lebih pada APBN 2014. Pertama, program ikan laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan bantuan 4 unit kapal besar berbobot 30 GT dan perehaban, Tempat Pelelangan Ikan Pulau Baai dengan anggaran Rp 2,5 miliar.
Selanjutnya, Kementerian juga menganggarkan dana Rp 2 miliar untuk pembuatan sentral benih ikan air tawar. Untuk pengembangan potensi ikan air tawar ini, DKP Provinsi Bengkulu juga mengajukan anggaran ke Kementerian untuk pencetakan kolam baru. Sedangkan program pengembangan potensi ikan air payau, Kementerian Kelautan dan Perikanan membantu tenaga ahli serta pengadaan bibit ikan kakap putih sebesar Rp 40 juta dalam launching sekaligus uji coba usai lebaran tahun ini.
Kepala DKP Provinsi, Rinaldi menambahkan, launching pengembangan kakap putih ditandai dengan melepas 30 ribu bibit ikan kakap putih. Daerah yang menjadi sentra pengembangan ikan air payau adalah Kota Bengkulu dan Seluma serta sebagian kecil lagi di Bengkulu Tengah.
\"Keterbatasan dana yang kita miliki, membuat Gubernur Junaidi mencari akal untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat. Hal ini penting dilakukan karena potensi perikanan kita sangat besar, namun belum tergarap maksimal. Bersyukur, ekspose yang Gubernur Junaidi dan Ketua DPRD Provinsi lakukan didepan Menteri Kelautan dan Perikanan, mendapatkan respon positif dan disambut baik dengan dikucurkannya bantuan,\" ujar Rinaldi.(mcg/prw)