PINO RAYA, BE - Warga Desa Nanjungan dan Selali Kecamatan Pino Raya beramai-ramai pergi ke Sungai Pino. Ada apa?
Ternyata para warga ini untuk mengambil ikan di Sungai Pino, karena ikan tersebut sudah mati dan sebagin ada yang pingsan.
Menurut informasi, banyaknya ikan yang mati di sungai itu karena dicemari limbah cair pabrik pengolahan kelapa sawit milik PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS) yang sudah beroperasi di Desa Nanjungan Maret 2013 lalu. Ikan sungai yang mati itu berbagai jenis, termasuk juga ada sebagian udang.
Menurut Nizarman dan Pak Rinti, warga yang ikut melihat warga menangkap ikan mati di Sungai Pino, mengatakan, banyaknya ikan mati di sungai itu lantaran disebabkan oleh limbah cair PT SBS yang dibuang ke sungai. \"Saya perkirakan ikan yang mati ini karena minum air sungai yang sudah tercemar limbah cair dari pabrik yang memang tempatnya tidak jauh dari PT SBS,\" ujar Nizarman diamini Pak Rinti.
Menurut mereka, selama ini ikan yang ada di Sungai Pino ini tidak ada yang mati. Namun semenjak beroperasinya PT SBS ini air sungai jadi tercemar. Diakuinya sebelumnya beberapa tahun lalu pernah ikan di Sungai Air Pino itu mati karena saat itu ada pabrik CPO mini yang mengubah kelapa sawit menjadi minyak mentah. Namun setelah pabrik itu tutup, maka tidak ada lagi ikan yang tercemar.
Lebih lanjut dikatakannya, sebelumnya air Sungai Pino itu tidaklah agak jernih, tetapi sejak PT SBS beroeperasi saat ini air sungai menjadi keruh dan warnanya pun sudah agak kehitam-hitaman.
Sebab itu warga berharap Pemda BS tidak tinggal diam dengan pencemaran Sungai Pino ini, sebab jika terus dibiarkan maka akan mengganggu aktivitas warga. Apalgi di hilir sungai banyak sawah dan kolam ikan warga. Jika tidak cepat diantisipasi, maka akan merugikan warga.
\"Kami harap pencemaran ini cepat ditindaklanjuti. Kalau tidak cepat diatasi, maka warga akan kesulitan akan air bersih,\" harapnya.
Sementara itu Kepala Desa Nanjungan, Sariin saat dihubungi BE kemarin membenarkan ia sudah mendapat laporan dari warga mengenai banyak ikan mati di Sungai Pino.
Menurut warga matinya ikan di sungai Pino itu disebabkan karena air sungai tercemar oleh limbah cari dari PT SBS. Hanya saja dirinya belum berani menyimpulkan penyebab ikan yang mati di sungai itu. Sebab bisa saja disebabkan oleh adanya warga yang meracun sungai itu sengaja untuk mencari ikan atau untuk mencemarkan nama baik PT SBS.
Sebab itu Sariin meminta pihak Kantoe Lingkungan Hidup BS untuk turun ke lapangan dan mengambil sampel air suaya diketahui apakah air sungai itu benar-benar tercemar oleh limbah PT SBS atau karena sungai diracun warga untuk mencari ikan. \"saya belum berani menyimpulkan, sebaiknya Kantor Lingkungan Hidup BS cepat cek dan ambil sampel lalu diuji ke laboratorium apakah air sungai tercemar limbah atau tidak,\" terangnya.
Sementara Manajer PT SBS Simamora saat ditemui di ruangannya kemarin membantah jika limbah PT SBS sudah mencemari lingkungan.
Dirinya mengklaim pihaknya hingga saat ini belum pernah membuang limbah ke sungai. Sehinggia ia menilai ada sabotase atau pun teror dari orang-orang yang tidak senang dengan keberadaan PT SBS ini. Ia juga mempersilakan aparat untuk segera mengecek limbah PT SBS untuk membuktikan beracun atau tidak. \"Silakan dicek, kalau limbah kami sudah mencemari lingkungan sebab hingga saat ini limbah kami belum kami buang ke sungai, dan saya perkirakan jika matinya ikan itu disebabkan oleh orang yang sengaja ingin menjatuhkan citra PT SBS,\" terangnya.(369)