JAKARTA - Pertandingan persahabatan antara BNI Indonesia All Star versus Chelsea ternyata masih bermasalah. Penyebabnya adalah status Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang hingga kini masih dikuasai MyEvents.
MyEvents adalah promotor yang awalnya ditunjuk sebagai oleh Bank Negara Indonesia (BNI) selaku promotor utama kedatangan Chelsea ke Indonesia. Namun belakangan, BNI melakukan peralihan ke Nine Sport.
MyEvents sebenarnya bersedia mengalihkan hak penggunaan SUGBK tanggal 25 Juli 2013 ke NineSport dengan sejumlah syarat. Yakni BNI melakukan kejelasan proses peralihan, baik secara bisnis/komersial berdasarkan ketentuan yang mengatur secara umum.
CEO MYEvents, Niken Ayu, mengatakan, dalam komunikasi terakhir dengan pihak BNI yang berlangsung pada Jumat, 28 Juni 2013 di Cascade Lounge, Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, pihak MyEvents telah menyepakati antara lain akan melakukan proses negosiasi tentang nilai kompensasi yang akan dilakukan pihak BNI sampai dengan maksimal pada 13 Juli 2013.
Dalam pertemuan itu, kata Niken, disepakati BNI harus membayar total nilai kompensasi yang telah disesuaikan (adjustment) dari nilai semula yang telah disampaikan dan perincian nilai kompensasi setelah nilai penyesuaian.
Kompensasi yang harus dibayar BNI adalah Blackbox Ticket, FOH L.O./Bodyguard, Security Officer, SUGBK, dan biaya operasional tim kerja sejak Januari 2013.
MYEvents meminta agar proses tersebut bisa diselesaikan pihak BNI dengan pihak MyEvents paling lambat pada Selasa, 23 Juli 2013 pukul 11.00 WIB. Tapi hingga tenggat waktu yang diberikan BNI belum juga memberi kejelasan.
\"Belum sama sekali. BNI tidak ada itikad baik dan usaha untuk menghubungi kita sampai saat ini,\" kata Niken Ayu. (abu/jpnn)