RATU SAMBAN, BE - Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu terus memantapkan persiapan pemberangkatan Calon Jemaah Haji (CJH) pasca pemangkasan kuota 20 persen. Pasalnya, jadwal pemberangkatan telah ditetapkan 10 September mendatang. Kepala Kanwil Kemenag Bengkulu, H Suardi Abbas, SH MH melalui Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Drs H Zahdi Taher MHi menuturkan, meski ada pemangkasan kuota haji tidak mempengaruhi rencana pemberangkatan haji yang akan diselenggarakan mulai September mendatang. Berdasarkan rencana perjalanan Haji (RPH) tahun 1434 H, pemberangkatan CJH terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama akan memasuki asrama haji 9 September. Mereka akan menginap di asrama selama satu malam. Keesokan harinya, tanggal 10 September kloter pertama ini akan diterbangkan untuk pertama kalinya dari tanah air ke Madinah/Jeddah. Gelombang pertama ini akan berakhir 3 Oktober yang dilanjutkan pengiriman jemaah haji gelombang II dari tanah air ke Jeddah. \"RPH ini disusun berdasarkan kalender Ummul Quro,\" katanya. Bengkulu, kata dia, yang masih bergabung dengan Kanwil Kemenag Sumbar, akan melakukan pembahasan penetapan kelompok terbang (Kloter) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. \"Dari 16 Kloter kita mendapatkan jatah 4,5 kloter dan sisanya akan bergabung dengan Sumbar atau Jambi, \" katanya. Soal Penginapan, Zahdi juga belum bisa berkomentar banyak. Pasalnya sampai saat ini masih terjadi tarik ulur di Makkah. Hanya saja, diharapkan penginapan jemaah tak ubahnya tahun lalu dan berharap lebih dekat dengan masjidil Haram. \"Penginapan itu menunggu pengundian penginapan. Biasanya satu bulan sebelum pemberangkatan,\" katanya. Pemberangkatan jemaah haji Bengkulu saat ini masih fokus pada pengisian visa paspor. Dari ribuan visa yang telah dikirim baru 700 visa yang dikembalikan ke Kanwil Kemenag. Sisanya masih tahap scaning. Masih dikatakan Zahdi, setelah pengumuman itu jemaah masih harus mengikuti proses manasik haji yang diselenggarakan Kemenag, untuk memperlancar lantunan-lantunan ayat. Usai lebaran ini, CJH yang dinyatakan berangkat akan disuntik menigitis, yang berguna untuk kekebalan tubuh. \"CJH yang tidak berangkat otomatis belum akan disuntik, karena kekebalan ini berlaku selama 1 tahun, \" tukasnya. Sementara itu, Sekretaris Ikatan persatuan Haji Indonesia (IPHI) Bengkulu, Effendi Jhoni yang juga Tim pembimbing Ibadah Haji ditunda keberangkatanya mengajak jemaah haji yang tertunda agar tidak merasa malu. Karena penundaan pemberangkatan sudah menjadi ketentuan Allah. \"Mari ambil hikmahnya, jangan ngomong malu tidak berangkat. Penundaan ini sudah mendunia,\" katanya. Ia mengajak ketertundaan ini dapat dimanfaatkan untuk mementum lebih baik lagi dengan dan fokus belajar terhadap ayat-ayat yang digunakan saat berhaji tahun depan (247)
Pemberangkatan CJH Dibagi Dua Gelombang
Kamis 18-07-2013,13:45 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :