Pemberangkatan CJH Dibagi Dua Gelombang

Kamis 18-07-2013,13:45 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

RATU SAMBAN, BE - Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu terus memantapkan persiapan pemberangkatan Calon Jemaah Haji (CJH) pasca pemangkasan  kuota 20 persen. Pasalnya, jadwal pemberangkatan telah ditetapkan 10 September mendatang. Kepala Kanwil Kemenag Bengkulu, H Suardi Abbas, SH MH  melalui Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Drs H Zahdi Taher MHi  menuturkan,  meski ada pemangkasan kuota haji tidak mempengaruhi  rencana pemberangkatan haji yang akan diselenggarakan mulai September mendatang. Berdasarkan rencana perjalanan Haji (RPH)  tahun 1434 H,  pemberangkatan CJH terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama  akan memasuki asrama haji 9 September. Mereka akan  menginap di asrama selama satu malam. Keesokan harinya, tanggal 10  September kloter pertama ini  akan diterbangkan untuk pertama kalinya dari tanah air ke Madinah/Jeddah. Gelombang pertama ini akan berakhir 3 Oktober  yang dilanjutkan pengiriman jemaah haji gelombang II  dari tanah air ke Jeddah. \"RPH ini disusun berdasarkan kalender Ummul Quro,\" katanya. Bengkulu, kata dia, yang masih bergabung dengan Kanwil Kemenag Sumbar, akan melakukan pembahasan  penetapan kelompok terbang (Kloter) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. \"Dari 16 Kloter kita mendapatkan jatah 4,5 kloter dan sisanya akan bergabung dengan Sumbar atau Jambi, \" katanya. Soal Penginapan,  Zahdi juga belum bisa berkomentar banyak. Pasalnya sampai saat ini masih terjadi tarik ulur di Makkah. Hanya saja, diharapkan penginapan jemaah tak ubahnya tahun lalu dan berharap lebih dekat dengan masjidil Haram. \"Penginapan itu menunggu  pengundian  penginapan. Biasanya  satu bulan sebelum pemberangkatan,\" katanya. Pemberangkatan jemaah haji Bengkulu saat ini masih fokus pada pengisian visa paspor. Dari ribuan  visa yang telah dikirim baru 700 visa yang dikembalikan ke Kanwil Kemenag. Sisanya masih tahap scaning. Masih dikatakan Zahdi,  setelah pengumuman itu jemaah masih harus mengikuti proses manasik haji  yang diselenggarakan Kemenag,  untuk memperlancar  lantunan-lantunan ayat. Usai lebaran ini,  CJH yang dinyatakan berangkat  akan disuntik menigitis,  yang berguna untuk kekebalan tubuh. \"CJH yang tidak berangkat otomatis belum akan disuntik, karena kekebalan ini berlaku selama 1 tahun, \" tukasnya. Sementara itu, Sekretaris Ikatan persatuan Haji Indonesia (IPHI) Bengkulu, Effendi Jhoni   yang juga  Tim pembimbing Ibadah Haji ditunda keberangkatanya mengajak  jemaah haji yang tertunda agar tidak merasa malu. Karena  penundaan pemberangkatan sudah menjadi ketentuan Allah.   \"Mari ambil hikmahnya, jangan ngomong malu tidak berangkat. Penundaan ini sudah mendunia,\" katanya. Ia mengajak ketertundaan ini dapat dimanfaatkan untuk mementum lebih baik lagi dengan  dan fokus belajar terhadap ayat-ayat yang digunakan saat berhaji tahun depan (247)

Tags :
Kategori :

Terkait