Petani Ikan Blumai Merugi

Senin 15-07-2013,16:10 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

PUT, BE - Malahnya harga pelet ikan membuat para petani ikan di Desa Blumei I Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) terancam gulung tikar.  Sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) harga satu karung pakan ikan berukuran 30 kg mencapai Rp 260 ribu dari sebelumnya Rp 237 ribu. \"Harga ikan dengan kenaikan harga pakan tidak sebanding, kalau seperti ini kondisinya bertahan lama kolam kami bisa tutup,\" keluh Ujang (45) petani ikan di desa setempat. Dijelaskan Ujang, harga ikan mujair hanya Rp 16.500/ kg, ikan jenis nila Rp 18.500/kg dan untuk ikan mas Rp 30.000/kg, sedangkan petani tidak bisa menaikkan harga ikan serta merta karena penampung keberatan. \"Sejak kenaikan harga pakan kami tidak mendapatkan keuntungan lagi. Jangankan untung, untuk membeli bibit lagi kami kewalahan dan saya pun sudah tiga kali panen ikan semenjak tahun 2012 yang lalu sampai 2013 saat ini sudah tiga kali panen ikan dan tiga kali saya merugi,\" sesalnya. Total kerugian untuk satu kali panen ikan, diungkapkan Ujang bisa mencapat Rp 15 juta, sehingga total dari tiga kali panen tersebut mencapai Rp 45 juta \"Kami masih bisa bertahan karena masih di beri keringanan oleh pemilik lahan, untungnya pemilik kolam sudah mengerti keadaan saya yang sedang merugi,\" tutur Ujang lagi. Pantauan Bengkulu Ekspress, cukup banyak kolam warga yang belum diisikan bibit ikan atau dalam ke adaan kosong, sehingga petani ikan tersebut hanya menunggu ikan sisa jual untuk dijual kembali ke masyarakat.  \"Masyarakat petani ikan di Desa Belumai 1 berharap pemerintah dapat mencarikan solusinya jikalau tidak banyak petani ikan di Desa Belumai 1 akan bangrut,\" harap Ujang. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait