CURUP, BE - Memasuki bulan suci Ramadhan 1434 Hijriah, para pedagang petasan mulai menjamur hampir di setiap sudut pasar di Kabupaten Rejang Lebong (RL). Kondisi itu cukup jelas terlihat di Pasar Bang Mego Curup dan Pasar Atas Curup dan Pasar Tengah, berbagai jenis dan merk perasan dijual mulai dari harga Rp 500/biji hingga Rp 30 ribu/biji. Kondisi itu membuat petasan yang digemari hampir semua kalangan baik anak-anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua laris manis diborong pembeli, meski penggunaan petasan dengan cara yang salah akan membayakan pengguna dan menganggu masyarakat muslim yang sedang beribadah, jika dibunyikan di waktu yang salah. \"Kita tidak bisa larang penjual petasan, hanya saja kita harapkan peran orang tua untuk menyampaikan pada anak-anak maupun remaja seharusnya dilakukan, namun sekarang nampaknya memang terkesan dibiarkan,\" kata Arpi (30) warga Kelurahan Pasar Tengah Curup (12/7). Bahkan, sambungnya, banyak pedagang petasan yang hampir ada di setiap sudut pasar maupun jalan umum lainya. Sehingga dengan mudah untuk membeli setiap saat. \"Ya seperti tahun-tahun sebelumnya, kalau memang pedagang petasan tidak memiliki izin dirazia, kalau sekarang kita lihat dibiarkan saja,\" ungkap Apri. Sebelumnya, Bupati RL H Suherman SE MM dalam sebuah kesempatan menyampaikan himbauan agar masyarakat bisa menghormati bulan suci Ramadhan dengan tidak membuka warung makanan secara terbuka, serta tidak membunyikan petasan di saat umat muslim sedang menjalankan ibadah. \"Tolong jangan bunyikan petasan saat jemaah masjid sedang Taraweh, karena ini akan mengganggu,\" pinta bupati. (999)
Penjual Petasan Menjamur
Sabtu 13-07-2013,14:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :