Satu Goni Pewarna Diamankan

Jumat 12-07-2013,12:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

RATU SAMBAN, BE - Balai Pengawas Obat dan Makanan  (BPOM) Bengkulu, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar tradisional  Panorama. Sidak yang berlangsung  tiga jam dari pukul 09.00 -12.00 Wib itu membuahkan hasil. Satu karung goni pewarna  yang diduga mengandung  bahan berbahaya kimia jenis rhodamin  B yang kerap digunakan  sebagai pewarna tekstil diamankan tim BPOM. Pantauan BE di lapangan, tim terbagi dalam dua tim  berpisah melakukan  pendataan di sejumlah kios di Pasar Panorama. Satu persatu pedagang manisan diperiksa, baik pewarna, boraks serta mie basah. Ketua Tim BPOM, Oktar Tamba SSi APt saat di konfirmasi menuturkan, sidak ini diawali adanya informasi warga yang melihat peredaran bahan berbahaya di Pasar Panorama. Apalagi pasar tradisional ini sudah dicanangkan BPOM sebagai pasar aman dari bahan kimia itu. Dari pantauan di lapangan, masih banyak pewarna  merek Liberty yang  sebelumnya pernah di cek di laboratorium dan dinyatakan positif mengandung bahan Rhodamin. Selain itu ditemukan mie basah  diduga mengandung formalin.   \"Kita amankan satu goni pewarna  merek Liberty dan 12 botol   pewarna merek Bintang Kopoe-Kopoe, yang kemasanya rusak dan penyot,\" katanya. Anehnya,  kemasan botol pewarna Liberty yang diamankan tersebut  telah diregister di BPOM. \"Kita amankan dulu merek Liberty ini, karena sebelumnya  di periksa positif Rhodamin, diduga register MD dan BPOM yang tercatat dipalsukan, \" kata Tamba. Lelaki  berlogat Medan itu mengatakan barang yang diamankan akan dicek kembali dalam lab, begitu juga dengan registernya yang mencantumkan BPOM. Tak hanya itu tim tersebut juga memeriksa makanan lain seperti daging sapi, mie basah dan kerupuk merah. Pemeriksaan dilakukan dengan cara cepat, melalui pengamatan secara langsung oleh petugas BPOM.  ‘’Untuk mengetahui kandungan Rhodamin dalam kerupuk, pembeli  bisa menerawang dengan bantuan sinar. Kalau ada warna keungu-unguan, berarti mengandung zat berbahaya,’’ katanya tamba. Di sisi lain beberapa pedagang yang kedapatan menjual makanan berbahan kimia berbahaya berdalih, barang itu tidak mereka produksi sendiri melainkan dibeli dari pedagang lain. Barang tersebut didapat dari sales dan merupakan barang lama. barang itu sudah lama pak, makanya kondisinya rusak,\" kata pedagang, Rini. Waspadai Takjil Sementara itu bulan puasa kerap dimanfaatkan sejumlah masyarakat dan pedagang untuk meraup keuntungan dengan menjual makanan berbuka atau dikenal takjil. Dari pengalaman sebelumnya, masih banyak ditemukan  takjil dengan menggunakan  zat pewarna rodhamin, boraks dan formalin. Terkait itu, BPOM akan mengoperasikan mobil cepat keliling untuk uji coba makanan takjil. \"Dalam waktu dekat kita akan melakukan uji  sampling takjil di pasar kaget,  BPOM akan meminta titik  lokasi pasar kaget ke Disperindag, \" ungkap Kepala BPOM Bengkulu, Drs Zulkifli Apt meminta Jikapun nanti ditemukan pedagang yang menggunakan  makanan dengan menggunakan bahan berbahaya itu, BPOM tidak akan memberikan sanksi terhadap pedagang. Hanya saja BPOM dan Disperindag  akan melakukan pembinaan terhadap penjual. Zulkifli juga memberikan tips yang harus diperhatikan  masyarakat sebelum membeli, produk makanan yang beredar, dengan membaca secara teliti dan seksama label pada produk pangan.\"Antara lain tanggal kadaluarsa,dan nomor registrasi BPOM pada produk tersebut,\" sarannya mengakhiri. (247)

Tags :
Kategori :

Terkait