Dua Mapolsek Dibakar

Rabu 03-07-2013,14:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

MURATARA, BE - Aksi pembakaran Kantor Polsek Rupit kembali terulang. Dua Kantor Mapolsek Rupit dan Kantor Mapolsek Rawas Ulu di Daerah Otonomi Baru (DOB) Musi Rawas Utara (Muratara) dibakar ratusan warga, Selasa (2/7). Diketahui, kantor tersebut merupakan pinjaman eks kantor pajak Kementerian Keuangan. Pembakaran tersebut dilakukan warga Desa Karang Anyar, Muratara, Sumatera Selatan. Warga marah setelah polisi menembak mati Erlika alias Heri (19), warga Desa Karang Ayar, Kecamatan Rupit, Selasa (2/7) pada pukul 17.00 WIB. Heri diduga anggota komplotan bandit Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum) yang sering meresahkan warga setempat. Sempat terjadi baku tembak antara pelaku dan polisi saat akan ditangkap. Setelah ada kontak senjata antarpelaku dan petugas, akhirnya Erlika tewas tertembus timah panas polisi yang mengenai tangan dan menembus dada pelaku. Berdasarkan informasi di lapangan, aksi pembakaran dua mapolsek tersebut dilakukan sekira ratusan massa yang diduga berasal dari Desa Karang Anyar yang merupakan tempat tinggal tersangka Erlika. Warga menghampiri kantor mapolsek dengan melakukan konvoi dengan motor dan mobil. Dalam konvoi tersebut, terdapat warga yang membawa jerigen berisi minyak tanah. Sekira 20 menit, konvoi warga tersebut tiba di halaman Mapolsek Rupit. Selang beberapa menit, warga langsung secara beringas melakukan aksi pembakaran dengan menumpahkan jeriken berisi minyak tanah ke seluruh sudut Mapolsek. Hal itu dilakukan menyusul kekecewaan warga yang kesal karena tidak ditemui polisi maupun Kapolsek setempat. Padahal, Kapolsek dan anggotanya sebelumnya telah menyelamatkan diri dibantu warga sekitar. Usai puas membakar Kantor Mapolsek Rupit, warga kemudian bergeser ke Mapolsek Rawas Ulu yang hanya berjarak tempuh sekira setengah jam. Di sana, warga juga membakar Mapolsek Rawas Ulu hingga hangus terbakar. Selanjutnya massa kembali ke Desa Karang Anyar dan melakukan pemblokiran akses Jalinsum Sementara itu Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, AKP Erlangga, membenarkan terjadinya baku tembak saat penangkapan Erlika. Dia mengatakan, Erlika bersama Syaipul, kakak kandung pelaku, sudah menjadi target polisi lantaran banyak melakukan aksi perampokan di Jalur Lintas Sumatera. \"Saat anggota melakukan penggerebekan, Syaipul langsung melarikan diri. Sementara, Heri melakukan perlawanan dengan mengeluarkan senpi rakitan, sehingga ditembak oleh petugas,\" katanya. Situasi pasca penyerangan Mapolsek Rupit dan Rawas Ulu kini sudah kondusif. Saat ini aparat keamanan sudah melakukan penjagaan di lokasi kejadian. Sedikitnya 200 Personel TNI dikerahkan untuk melakukan penjagaan. Mengingat, sebagai antisipasi adanya kekisruhan kembali di wilayah tersebut. \"Personel TNI AD yang diterjunkan ke lokasi sebanyak 2 kompi atau sekira 200 personel dari Kodim 142 dan Kodim 141,\" jelas Dandim 0406 Kabupaten Mura Kota Lubuklinggau, Letkol CZI Widyo Hartanto.. Selain pengamanan, pihak TNI juga dikatakan akan melakukan mediasi antara warga dengan pihak kepolisian yang sebelumnya berselisih lantaran adanya penembakan. Hal itu dilakukan agar aksi warga yang melakukan pemblokiran terhadap Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum) tak terjadi lagi. \"Kita tetap melakukan pengamanan dan malam ini juga saya turun ke lokasi untuk melakukan mediasi. Karena aksi pemblokiran Jalinsum itu perbuatan yang merugikan masyarakat banyak,\" jelasnya. Menurutnya, pengambilalihan tersebut lantaran fungsi kepolisian lumpuh pasca penyerangan, Sehingga, TNI AD mengambil fungsi-fungsi kepolisian dibidang pengamanan selama terjadi permasalahan.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait