Pemkot Gelar Razia
=====================================================================
RUDI NURDIANSYAH,
Kota Bengkulu
======================================================================
AWALNYA tim gabungan Pemda Kota, Satpol PP dan Polsek Gading Cempaka, berkumpul di Mapolsek Gading Cempaka sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah diadakan sejumlah persiapan, tim pun bergerak ke enam lokasi yang berbeda. Dari razia ini, mereka berhasil menjaring 6 perempuan seksi dan 2 orang pria yang tidak dapat menunjukkan kartu identitasnya. Razia pertama dimulai di Panti Pijat Rindu Hati di Jalan Jenggalu Lingkar Barat. Di tempat ini, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dengan seorang perempuan berpakaian seksi yang mencoba melarikan diri saat hendak diperiksa identitasnya. Setelah ditangkap dan ditanyai kartu identitas, ternyata wanita tersebut memiliki KTP. Kasatpol PP Kota Ali Armada SH dalam razia tersebut memperingatkan agar para perempuan yang berada di panti pijat maupun kafe tidak menggunakan pakaian-pakaian yang seksi, karena akan mengundang pandangan negatif. \"Cobalah berpakaian sewajarnya,\" ucap Ali. Masih di kawasan Jenggalu Lingkar Barat, razia kedua dilakukan di Rindy Coffe. Di tempat ini, petugas razia menemukan puluhan perempuan berparas cantik dan berpakaian seksi. Di sini tim razia juga mempertanyakan kepemilikan KTP terhadap para pengunjung. Di Rindy Caffe ini tim gabungan razia mengamankan 6 perempuan yang tidak dapat menunjukkan kartu indentitas. Namun yang diamankan hanya lima perempuan. Dikarenakan satu perempuan beralasan sakit, sehingga tidak diamankan oleh petugas. Razia ketiga dilakukan di Kafe Sindang Haula. Di sini tim menemukan dua perempuan berparas cantik dan berpakaian seksi yang sedang melayani tamu kafe yang akan berkaraoke. Dari kedua perempuan tersebut, salah satunya tidak dapat menunjukkan KTP. Saat dinterogasi petugas, perempuan itu mengaku dari Bogor. Kendati demikian, perempuan ini tetap diangkut ke mobil Satpol PP. Lokasi razia selanjutnya, di kafe VND. Di kafe ini, petugas tidak menemukan pengunjung yang tidak dapat menunjukkan kartu identitas. Petugas hanya menemukan minuman-minuman keras. Dan saat diperiksa tentang perizinan kafe ini, ternyata kafe ini tidak memiliki perizinan yang lengkap. Petugas menginformasikan kepada pemilik kafe agar kafe VND dapat melengkapi perizinan sesuai dengan peraturan pemerintah daerah yang berlaku. Selanjutnya, petugas menuju New LG Kafe, menariknya, di tempat ini, sebelum tim gabungan datang, dentuman music disko terdengar keras. Namun ketika tim gabungan datang merazia, tiba-tiba musik tersebut berhenti serentak. Di sana, tim gabungan juga memeriksa perizinan kafe. Selain itu, petugas juga mendapatkan tiga perempuan berpakaian seksi. Namun ketiga perempuan itu tidak diamankan karena memiliki KTP. Digerebek sedang ML Di lokasi razia terakhir di penginapan dan kafe “Resort Kafe”, petugas razia mendapati pasangan bukan muhrim yang diduga sedang melakukan hubungan layaknya suami istri atau making love (ML). Di tempat itu semula sunyi. Namun petugas menaruh curiga karena banyak kendaraan yang parkir. Setelah dilakukan penggeledahan di dalam kamar, ternyata petugas mendapati pasangan yang sedang melakukan hubungan layaknya suami istri. Saat di ketuk pintu kamar, seorang perempuan, maaf, terlihat tidak menggunakan pakaian berlari menuju kamar mandi, dan seorang pria yang hanya menggunakan kaos dalam dan celana yang terlihat tidak rapi terlihat panik saat melihat banyaknya petugas dan jurnalis. Saat dilakukan penggeledahan, didalam kamar tersebut terdapat dua botol minuman cap kucing yang sudah diminum. Pasangan bukan muhrim ini kemudian digelandang ke Polsek Gadin Cempaka. Sayangnya pada malam itu, petugas tidak menemukan pemilik kafe. Tampak ikut dalam razia, Kapolsek Gading Cempaka, Asisten I Dra Rosmidar, Asisten II Drs Fachrudin Siregar MM, Kasatpol PP kota Ali Armada SH, Kabag Hukum Zohri Kusnadi SH MH, Camat Gading Cempaka beserta lurah. (**)