KAMPUNG MELAYU, BE- Hujan disertai Badai yang terjadi Minggu ( 16/6) malam mengakibatkan pondok usaha baglog jamur milik Panti Yayasan Swasta Mandiri (YSM) roboh nyaris rata dengan tanah, tak ada korban jiwa dalam kejadian ini hanya saja usaha satu-satunya penunjang pendapatan panti YSM itu mengalami kerugian hingga Rp 30 juta.
Pimpinan Tehnisi dan pengelola Musroom, Junaidi diamini rekanya Bambang menuturkan, hujan malam itu tak cukup lebat, namun angin begitu kencang, ia juga tak menyadari dua unti pondok dibelakang rumah yayasan Swasta Mandiri telah ambruk. Ambruknya pondokan musroom itu baru diketahui pada pagi sekitar pukul 14.30 Wib, usai shalat subuh, dimana pekerja pengisi baglog hendak melakukan aktifitasnya, \" saat saya ke lokasi, dilihat pondok sudah roboh, dan baglog telah berhamburan dan sebagian pecah, \" ungkap Bambang.
Dikatakanya, baglog yang rusak dalam pondokan itu mencapai 12 ribu baglog dengan harga satuan Rp 3000/unit, dan hampir kemasan telah rusak dan pecah, diprediksi kerugian mencapai Rp 30 juta, kerusakan itu belum termasuk pondokan rumbia sebagai peneduh baglog. \" sebenarnya baglog itu siap didistribusikan ke konsumen,\" tegasnya.
Selama ini Yayasan Swasta Mandiri menggantungkan penghasilan untuk menghidupi ke 53 anak asuhnya dari usaha pembuatan baglog jamur tiram, ada dua pondok musroom dengan memiliki 10 karyawan yang direkrut dari warga sekitar. setiap bulanya mampu mendistribusikan minimal 12 ribu baglog ke usaha musroom di kota Bengkulu, belum lama ini saja sudah terjual 4500 unit, dan tengah ada pemesasan sebanyak ribuan baglog, sayangnya musibah terjadi dan saya tidak bisa berbuat apalagi, \" Inikah satu-satunya usaha pendapatan bagi anak-anak panti, jika usaha ini sudah rusak seperti ini kami harus bagaimana, \" keluhanya.
Ia berharap pemerintah memberikan bantuan modal seperti yang dijanjikan wali kota Helmi Hasan dalam program satu miliar satu kelurahan itu, ia juga mengaku bingung untuk bisa mendapatkan program itu, \"Kami sangat berharap bantuan pemerintah, dengan haapan usaha kami ini dapat berjalan kembali, karena hajat hidup orang banyak tergantung dari usaha ini. Kami juga bingung bagaimana caranya kami bisa mendapatkan bantuan dari program satu miliar itu supaya dapat kami kelola, \" harapnya.
Sementara itu, pantauan BE dilapangan, sejumlah anak-anak pantai mulai bergotong royong memperbaiki pondok usaha mereka, dengan mengeluarkan baglog musroom, bahkan alat pemanas (oven) pun rusak. Dan hingga siang kemarin, belum ada bantuan dari pemerintah kota, (247)