LEBONG UTARA, BE - Adanya persoalan yang terjadi di kalangan guru di Kabupaten Lebong yang menyatakan siap mengundurkan diri dari keanggotaan PGRI dikarenakan adanya pemotongan gaji ke-13 mendapat tanggapan dari Ketua Cabang PGRI Kecamatan Lebong Utara yakni Armen Bastari MPd yang meliputi Kecamatan Lebong Utara, Amen dan Uram Jaya.
Dijelaskan Armen, dengan adanya penolakan oleh guru tersebut tentunya membuat keprihatinan pihak pengurus PGRI Lebong, karena hal tersebut dirasa tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, rencana pemotongan gaji tersebut telah diberitahukan sejak beberapa waktu lalu kepada seluruh guru di Kabupaten Lebong. \"Itukan sudah disosialisasikan sejak lama, kenapa sekarang baru menjadi persoalan. Saya rasa tidak perlu dibesar-besarkan seperti ini. Lagian iuran itu kita kenakan bagi guru yang masuk dalam anggota PGRI dan yang tidak masuk PGRI tidak kita potong,\" jelas Armen.
Dikatakan Armen, bagi guru yang masuk dalam keanggotaan PGRI dan tidak mau memberikan iuran tersebut diminta untuk membuat surat pengunduran diri sebagai anggota PGRI. \"Kalau tidak mau membayar iuran tersebut ya tidak apa-apa, kita tidak ada memaksa. Tetapi nanti kita minta mereka yang tidak mau membayar iuran tersebut untuk membuat surat pengunduran dari keanggotaan PGRI,\" kata Armen.
Sebelumnya, beberapa guru di Kabupaten Lebong menolak pemotongan gaji ke-13 yang dilakukan pihak PGRI Provinsi. Meskipun ada kesepakatan antara PGRI Provinsi Bengkulu dan PGRI seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu terkait rencana pemotongan gaji bagi seluruh guru di Bengkulu tersebut. \"Kita menolak dan sudah membubuhkan tanda tangan terkait penolakan dari pemotongan gaji ke-13, ada sekitar puluhan orang yang ada di dalamnya, termasuk guru SD, SMP, SMA, menolak keras pemotongan gaji tersebut,\" tegas salah seorang guru yanggan disebutkan namanya kepada wartawan.
Sementara itu, para guru tersebut bukan hanya menolak pemotongan gaji ke 13, namun para guru tersebut juga mengancam akan keluar dari kepengurusan PGRI Kabupaten Lebong. \"Diantara kami juga bahkan ada yang siap keluar dari keanggotaan PGRI kalau pemotongan gaji 13 itu tetap dilakukan,\" tegasnya.(777)