Saat Masa Subur, Lakukan Hal Ini

Minggu 02-06-2013,10:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Masa subur terjadi tiga hari sebelum ovulasi terjadi, dan tiga hari sesudah ovulasi terjadi (minggu masa subur). Bila Anda sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya lakukan pencatatan masa subur tersebut. Adakalanya dokter pun menanyakan masalah masa subur ini karena berkaitan dengan siklus menstruasi, terutama bagi mereka yang memang mempunyai pola menstruasi tidak teratur. Saat masa subur, terjadi perubahan secara fisiologis. Misal, Anda mengalami peningkatan libido dan suhu basal tubuh meningkat setengah derajat. Tandanya, ketika bangun pagi sebelum beraktivitas suhu tubuh teraba agak hangat, namun bukan demam. Bila diukur menggunakan termometer oral, temperatur suhu tubuh yang biasanya sekitar 37 derajat Celcius, ketika masa subur akan terjadi kenaikan menjadi 37,5 derajat  Celcius. Ciri lain, di daerah vagina akan ada lendir yang lebih banyak dan pekat, seperti gel.  Lendir yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar di leher rahim (serviks) ini saat diambil dan dipegang dengan dua jari maka bisa dilebarkan sekitar 10 cm tanpa putus. Adanya lendir ini memungkinkan sperma yang masuk dapat bertahan hidup sekitar 3-5 hari, menunggu matangnya sel telur (ovulasi). Indikasi lain dari masa subur adalah rasa nyeri di perut dan payudara. Nah, jika Anda tidak ingin terjadi kehamilan, lakukan hal ini. Misalnya dari perhitungan masa menstruasi masa subur terjadi pada hari Rabu. Maka semenjak hari Minggu hingga Sabtu, Anda sebaiknya tidak berhubungan dengan pasangan. Bila pada hari Senin Anda berintim-intim dengan suami, masih ada kemungkinan untuk terjadi kehamilan. Karena sperma yang masuk bisa bertahan sekitar 72 jam. Begitu pun bila hubungan intim dilakukan pada Kamis. Pada sehari sesudah ovulasi akan tetap ada kemungkinan terjadi pembuahan. Setelah mengetahui kapan masa subur, bagi yang tak ingin kehamilan terjadi, perlu mengusahakan agar tidak ada sperma yang masuk pada masa subur tersebut. Bila ada sperma masuk, tentu bisa terjadi pembuahan. Jadi sebisa mungkin hindari hubungan intim di masa ini. Lain hal jika suami menggunakan kondom, maka kapan pun hubungan intim bisa dilakukan. Tentu, akan berbeda halnya jika Anda memang ingin hamil. Anda malah sangat dianjurkan melakukan hubungan intim di masa subur karena kesempatan untuk berbadan dua akan semakin besar. Namun, sebaiknya hubungan intim tidak dilakukan setiap hari melainkan selang dua hari, agar kualitas spermanya lebih baik. Jika terlalu sering berhubungan intim akan menurunkan kualitas sperma. Kehamilan paling memungkinkan terjadi pada saat tingkat kesuburan maksimum. Kapan itu? Yakni pada saat lendir serviks yang tampak berwarna transparan dan elastis banyak terjadi. Pada saat ini ibu akan merasakan akan ada sensasi basah atau licin pada vulva.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait