BENGKULU, BE - Wakil Ketua I DPRD Kota Bengkulu, Irman Sawiran SE mengatakan, relokasi pedagang Pasar Subuh ke Pasar Barukoto II merupakan suatu hal yang sulit dan rumit. Dikatakannya, akan berbeda bila relokasi tersebut di lakukan tidak jauh dari Jalan KZ Abidin II. \"Kami telah melakukan peninjauan dan diskusi berkali-kali kepada para pedagang. Mereka mintanya tidak jauh dari kawasan Pasar Minggu. Saya sendiri cenderung melihat lokasi Pasar Minggu bertingkat sebagai wadah altenatif yang cocok bagi kepindahan para pedagang Pasar Subuh,\" jelas Irman.
Ia juga mengingatkan kepada pihak Pemda Kota untuk tidak gegabah dalam membuat kebijakan terkait pasar ini. Pasalnya menurut Irman, kebijakan mengenai pasar selalu memiliki implikasi politik yang luas. \"Dulu zaman walikota Chalik dan Bang Ken kekalahan mereka secara politik karena kesalahan dalam menentukan kebijakan terkait pasar lho. Pasar Subuh ini kan akan jadi barometer bagi seluruh warga kota yang ada di pasar-pasar lainnya. Persoalan ini sangat sensitif,\" bebernya.
Relokasi dengan Dialog
Sementara itu, telah dilanggarnya komitmen untuk tidak berjualan hingga batas waktu pukul 08.00 WIB oleh para pedagang Pasar Subuh, membuat Pemda Kota menyiapkan sejumlah langkah relokasi. Yang terutama adalah dengan menggelar dialog kembali bersama seluruh unsur pimpinan daerah, mahasiswa dan ratusan pedagang Pasar Subuh.
\"Yang pasti kita tidak semena-mena begitu saja melakukan relokasi. Kita akan menggelar dialog kembali dengan mengundang para pimpinan daerah, mahasiswa dan para pedagang. Yang jelas kita sudah lihat sendiri dan kawan-kawan media massa juga memantaunya bahwa perjanjian yang disepakati di masjid tempo lalu telah dilanggar, yang berarti relokasi telah siap saudara-saudaraku pedagang terima sebagai sebuah kebijakan,\" kata Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE, kemarin.
Ditambahkannya, prinsip utama yang ia tekankan dalam melaksanakan relokasi tersebut adalah dengan langkah-langkah persuasif. \"Saya tidak suka dan tidak pernah mau menggunakan kekerasan, apalagi terhadap rakyat kita sendiri. Makanya nanti kita adakan dialog lagi untuk memecahkan masalah ini,\" ujarnya.
Ia juga menyampaikan, para pedagang Pasar Subuh yang baik dan setia dengan perjanjian seharusnya dapat berpindah sendiri setelah seminggu kesepakatan itu dibuat. \"Kita lihat besok (hari ini, red). Kalau mereka pindah dari Pasar Subuh karena telah jelas-jelas melanggar, maka seharusnya mereka menghormati perjanjian tersebut dan segera pindah ke Pasar Barukoto II. Karena begitulah perjanjiannya kemarin,\" tukasnya.
Helmi juga mengimbau agar warga masyarakat dapat menilai dengan jujur kebijakan relokasi ini. Ia juga mengajak pengertian semua pihak agar dalam mewujudkan Kota Bengkulu yang semarak tidak semata-mata dibebankan kepada pundak Pemda Kota. \"Untuk mewujudkan Kota Bengkulu yang semarak pemerintah tidak bisa sendirian. Namun juga harus melibatkan seluruh warga masyarakat, mahasiswa, TNI/Polri, alim ulama dan seluruh stratifikasi sosial yang ada di kota ini. Kota ini milik kita semua, maka kita semua yang harus menjaga dan membersihkannya. Kalau cinta dengan kota ini, maka jangan lah jalan raya dijadikan sebagai tempat transaksi jual beli. Dan warga juga jangan membeli di lokasi yang seperti itu. Sebaliknya belilah kebutuhan sehari-hari di pasar. Khususnya di tempat ini (Pasar Barukoto II, red),\" tegasnya. (009)