BENGKULU, BE - Pola pengelolaan Perusahaan Daerah Ratu Agung Niaga atau yang lazim disingkat dengan PD RAN, dinilai kacau balau. Karenanya, bila perusahaan ini tetap ingin dipertahankan di masa mendatang, maka diperlukan perombakan manajemen secara menyeluruh.
\"Kita saja yang membuka usaha sendiri dari modal yang hanya jutaan sekarang keuntungannya bisa miliaran rupiah, masak ini perusahaan daerah telah disediakan modal miliaran sekarang asetnya tinggal jutaan rupiah. Ini bagaimana dikelolanya. Jelas memang manajemennya PD RAN ini kacau balau,\" kata anggota Komisi III DPRD Kota, Sofyan Hardi, saat digelarnya rapat bersama Tim Evaluasi PD RAN, kemarin.
Dari rapat tersebut, Sofyan bersepakat dengan pandangan bahwa manajemen PD RAN harus dirombak penuh. Ia juga setuju bilamana seluruh orang-orang yang dinilai tidak kompeten dalam perusahaan ini diganti. \"Tapi catatan saya, kalau memang harus direstrukturisasi, maka harus transparan pemilihan pejabatnya. Buka akses seluas-luasnya kepada publik maupun media untuk melihat siapa sosok yang pantas dan layak untuk memimpin perusahaan itu kedepan,\" imbuhnya.
Sementara itu, hasil dari Tim Evaluasi PD RAN terungkap, aset yang dimiliki PD RAN saat ini berjumlah sekitar Rp 650 juta. Aset ini terdiri dari kendaraan, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Namun selain aset-aset tersebut, masih ada aset PD RAN lainnya dalam bentuk piutang sebesar sekitar Rp 350 juta.
Data lain menunjukkan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang semula mendapatkan suntikan modal miliaran rupiah ini juga tidak diawasi dengan baik oleh Badan Pengawas. Selain itu, PD RAN juga dicermati tidak memiliki aset andalan yang produktif. \"Meski sudah 3 kali berganti direktur, tapi manajemen perusahaan ini tetap tidak pernah membaik. Makanya salah satu saran yang kami usulkan adalah perlu dilakukan restrukturisasi secara menyeluruh kalau memang perusahaan ini tetap dipertahankan. Tapi kami juga punya saran lain agar BUMD ini dibubarkan saja. Nah, setiap keputusan-keputusan tersebut ada sisi negatif dan positifnya,\" sampai Ketua Tim Evaluasi PD RAN, Syaferi Syarief SH MSi dalam rapat tersebut.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota, Suimi Fales SH MH mengungkapkan, rapat yang digelar pada sekitar pukul 14.30 WIB kemarin itu belum bisa diputuskan mengenai langkah PD RAN kedepan. \"Kita disini hanya mendengar apa hasil yang dilakukan oleh Tim Evaluasi PD RAN. Yang jelas dari hearing ini sudah kita dengar manajemen PD RAN tidak lagi dapat dipertahankan. Dari sini nanti, baik pihak eksekutif maupun legislatif akan sama-sama melakukan pengkajian. Dari situ nanti kita tahu arahnya kemana,\" jelasnya.
Selain orang-orang tersebut, rapat ini juga dihadiri oleh anggota Komisi III lainnya, yakni Ali Kasman Amambar BSc, H Adhar, Effendy Salim SSos. Sementara hadir dari pihak eksekutif Assisten II Sekda Kota, Drs Fachruddin Siregar MM. (009)