PT. Pelindo II Teken MoU

Sabtu 18-05-2013,10:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Pembangunan dan Pengoperasian Tanki Timbun Curah Air BENGKULU, BE - PT Pelindo II/IPC bersama empat perusahaan sawit dan satu perusahaan yang bergerak di bidang suplai BBM non subsidi yang berdiri di Bengkulu, kemarin (17/5) sore menandatangani Memorandum of Undertsanding (MoU)  di gedung lantai 7  Pelindo II Persero/IPC  Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penandatanganan MoU yang dilakukan antara perusahaan dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yang  berisikan tentang rencana pembangunan dermaga pelabuhan atau terminal khusus pendistribusian Crude Palm Oil (CPO) dan juga BBM non subsidi di dermaga Pulau Baai.  Penandatanganan MoU ini dilakukan antara Direktur Utama Pelindo II Persero, R J. Lino dengan lima pimpinan perusahaan yang ikut serta dalam pemanfaatan terminal ini nantinya. Empat perusahaan CPO yakni, PT Asianagro Agung Jaya, PT Sandabi Indah Lestari, PT Trinity Palm Trans Industri, PT Louis Dreyfeus Commodity. Serta satu lagi perusahaan yang bergerak dibidang suplai BBM non subsidi yakni PT Apex Indo Pacific.  Hadir juga dalam penandatanganan MoU kemarin, GM PT Pelindo II Bengkulu, Nur Hikmat, dan Ketua Umum Kadin Provinsi Bengkulu, Fery Rizal serta direktur masing-masing perusahaan.  Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Pelindo II, R J. Lino mengatakan,  pembangunan terminal untuk pendistribusian CPO ini akan segera dimulai.  Ia pun berharap agar pembangunan ini bisa segera dilakukan tahun ini. “Tahun ini beberapa kapal besar sudah bisa masuk ke pelabuhan, dan kami akan terus melakukan beberapa upaya agar terus berkembang. Contohnya kami sudah meminta Pemprov Bengkulu untuk membantu, agar jalan Linggau-Bengkulu bisa dipersingkat, agar biaya logistik bisa lebih murah. Apalagi saat ini sedang ada upaya pendalaman alur Pulau Baai hingga minus 14 meter.  Saat ini kan sudah minus 10, kalau sampai minus 14 kedalamannya maka itu akan sangat baik bagi kemajuan pelabuhan itu sendiri,” ujarnya. R J. Lino pun berharap dengan adanya perusahaan yang bekerjasama untuk pembangunan dermaga khusus curah air atau CPO ini nantinya, akan membuat pelabuhan Pulau Baai akan semakin berkembang.  Sehingga perekonomian di Bengkulu pun akan semakin maju. Mengingat saat ini beberapa dermaga perindustrian sudah mulai aktif. Diantaranya dermaga bongkar muat batu bara, bongkar muat mobil,  dan peti kemas. Dengan ditambahnya dengan dermaga bongkar muat CPO dan BBM Non subsidi ini merupakan tanda-tanda perkembangan yang semakin baik. “Kalau ada kawan-kawan industri yang berminat untuk memanfaatkan pelabuhan Pulai Baai ini, untuk diketahui ada lahan 1000 hektare di sini, yang masih banyak belum dimanfaatkan. Kalau ada yang berminat, silakan kita bicarakan.  Dan kalau ada masalah, mari kita bicarakan juga,” terang R J. Lino. Sementara itu, General Manager (GM) Pelindo II Bengkulu, Nur Hikmat berharap agar dermaga CPO ini bisa dibangun tahun ini. Sebab bila terminal pendistribusian CPO ini selesai, maka selain semakin berkembang, peningkatan ekonomi masyarakat Bengkulu akan lebih hebat lagi.  Selain itu juga biaya logistik akan semakin murah. Untuk satu tahun saja, 24 persen dari total APBN Indonesia, habis hanya untuk biaya pengiriman logistik. Padahal menurutnya di luar negeri, biaya pengiriman logistik melalui berbagai jalur sudah dibawah 10 persen. Ada enam poin dalam MoU yang ditandatangani lima perusahaan yang ada di Bengkulu tersebut.  Intinya, membentuk tim bersama untuk mempersiapkan kerjasama membangun dan pengoperasian terminal curah air di Pelabuhan Bengkulu.  Selanjutnya melakukan kajian dari aspek finansial, teknis, komersial, legalitas dan aspek lainnya yang berkaitan dengan rencana pembangunan ini.  Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pelaksanaan tugas tim. Surat keputusan ini berlaku hanya selama satu tahun. (cik5/prw)

Tags :
Kategori :

Terkait