CURUP, BE - Aksi perkelahian yang melibatkan pelajar kembali terjadi wilayah hukum Polres Rejang Lebong. Selasa (14/5) sekitar pukul 13.00 WIB penganiayaan menimpa Mimi (16) warga Kelurahan Kampung Jawa Kecamatan Curup yang berstatus siswa kelas II salah satu SMU di Kota Curup. Pelaku penganiayaan diduga rekan korban sendiri berinisial FR (20) warga Kelurahan Karang Ayar Kecamatan Curup Timur.
Peristiwa yang terjadi di Jalan DI Panjaitan Kelurahan Talang Benih itu membuat korban harus mendapatkan perawatan serius di RSUD Curup karena mengalami sejumlah luka dalam di bagian kepala, luka lebam di kening serta luka robek di bagian pelipis mata sebelah kiri.
Aksi penganiataan yang dialami korban tersebut merupakan peristiwa kedua. Korban bahkan mengaku pernah dipukuli oleh pelaku yang sama dan dilaporkan kepada polisi, sayangnya kasus tersebut tidak berlanjut.
“Pada aksi yang pertama terjadi sekitar sebulan yang lalu. Saat itu korban didatangi pelaku di Jalan Merdeka Curup, tanpa basa-basi, pelaku langsung menghajar korban hingga babak belur,\" ujar Tingbo (19) salah satu anggota keluarga.
Setelah peristiwa pertama, kami langsung melapor ke Mapolres RL, bahkan beberapa saksi telah diperiksa. Hanya saja pelaku tidak pernah ditahan oleh polisi sampai peristiwa pemukulan ini terulang kembali untuk yang kedua kali. \"Kami ingin polisi tegas, jangan lambat menangani laporan, hasilnya seperti ini,” sambung Tingbo.
Dikonfirmasi, Rabu (15/5), Kapolres RL, AKBP Edi Suroso SH melalui Kasat Reskrim Margopo SH membenarkan adanya peristiwa penganiayaan tersebut. Diakui Margopo, ini adalah kedua kalinya korban mengalami aksi pemukulan oleh pelaku. “Benar, laporan korban sudah kami terima dan akan kita tindaklanjuti. Saat ini pelaku masih dalam perburuan petugas,” ujar Margopo.
Kronologis peristiwa bermula saat korban baru pulang dari sekolah menggunakan jasa ojek. Korban pulang melalui jalan umum belakang GOR. Di tengah jalan, kendaraan yang digunakan korban dihadang oleh pelaku. Merasa takut, tukang ojek yang mengantar lantas berhenti. Tak ayal, tanpa basa- basi, pelaku mendatangi korban dan langsung menghunuskan senjata tajam jenis celurit ke leher korban.
Merasa takut akan keselamatannya, korban lantas menurut. Saat itulah, pelaku dengan leluasa menghajar kepala korban menggunakan helm dan kepalan tinju secara bertubi-tubi. Saat pemukulan terjadi, korban tak berani melawan dan pasrah menerima pukulan itu. Lalu pergi setelah puas menganiaya korban.
“Leher saya sempat ditempeli celurit, pelaku ngancam kalau saya teriak minta tolong saya akan dibunuh, jadi saya terpaksa menahan sakit saja saat dipukul sambil menangis, peristiwanya terjadi tepat di tengah jalan raya pak,” ujar korban. (999)