Melihat Pengamanan Pilkades Air Nau
Kendaraan tersebut digunakan Kapolsek,
Camat,
Danramil serta beberapa anggota polisi untuk menuju Desa Air Nau Kecamatan Sindang Beliti Ulu yang menggelar Pilkades.
Berjarak 35 km dengan kondisi jalan masih tanah,
membuat perjalanan hanya bisa ditempuh dengan motor. Bagaimana kisahnya, simak laporan berikut;
MANSUR, Sindang Beliti Ulu
SEKITAR pukul 15.00 WIB, Minggu (12/5) sejumlah personil Polsek Padang Ulak Tanding (PUT) dan anggota TNI dari Koramil PUT tampak sibuk menyiapkan bekal untuk berangkat ke Desa Air Nau. Kapolsek PUT Iptu Yosril yang memimpin perjalanan tampak sibuk memeriksa kesiapan anggotanya.
\"Sudah siap semua? Yang lain mana, sudah siap? Jangan lupa bawa pakaian karena kita akan menginap di sana,\" tutur Kapolsek.
Setelah personil lengkap dan perbekalan benar-benar siap, belasan kendaraan bermotor mulai berangkat menuju Desa Air Nau yang menyelenggarakan pemilihan kepala desa, Senin (13/5). Desa tersebut terbilang terpencil, berjarak 35 km dan hanya bisa dijangkau oleh kendaraan roda dua. Ekspedisi Bengkulu Ekspress pun ikut serta bermotor untuk meliput jalannya Pilkades.
Itupun harus menggunakan kendaraan jenis motor trail, karena medan jalan yang masih tanah, licin dan sempit. Di sepanjang jalan, bahkan tidak jarang motor yang ditunggangi polisi harus terjatuh karena sulitnya medan yang kiri kanan jalannya dipenuhi tumbuhan perkebunan karet. Jalan menanjak yang licin dan turunan yang curam menjadi tantangan tersendiri para personil TNI dan Polri yang berniat mengawal pelaksanaan Pilkades Air Nau tersebut.
Mereka harus benar-benar harus berhati-hati, jika kendaraan yang di tunggangi akan menabrak pepohonan yang rimbun dan jurang yang cukup dalam. \"Dorong-dorong,... terus tarik gasnya,!!\" terdengar teriakan anggota rombongan yang sedang mengevakuasi salah satu motor yang terjebak di lubang yang licin.
Setelah 3 jam perjalanan melewati medan yang sulit, sekitar pukul 18.00 WIB rombongan Polsek PUT, Koramil PUT dan Camat SBU akhirnya tiba di lokasi Desa Air Nau yang akan menyelenggarakan Pilkades. Terlihat antusias masyarakat menyambut kedatangan rombongan, bahkan perangkat desa sempat telah menyiapkan sebuah rumah untuk rombongan menginap.
Beberapa warga menyambut rombongan dengan menyuguhkan air kelapa muda yang ada di belakang rumah untuk disajikan kepada rombongan. Air Nau merupakan desa yang terletak di ujung Kecamatan Sindang Beliti Ulu, dan baru dua kali menyelenggarakan pemilihan kepala desa setelah defenitip dari Desa Apur tahun 2007 yang lalu.
Meski jalan menuju desa cukup sulit, namun untungnya desa tersebut sudah memiliki aliran listrik sehingga desa tersebut sama dengan desa lain termasuk sinyal telekomunikasi yang cukup untuk berkomunikasi karena berada di ketinggian.
Warga desa setempat, Suyanto mengatakan jaringan listrik masuk desa sudah 1 tahun lebih dan untuk mengangkut tiang listrik masyarakat bergotong royang dengan cara dipikul dengan satu tiang 20 orang dan masyarakat desa Air Nau sangat mengharapkan dibangunkan jalan menuju desa mereka dikarenakan jalan tersebut di bangun tahun 2007 yang lalu di bangun melalui kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).
\"Kalau bisa Pak Camat, tolong diusulkan untuk pembangunan jalan di desa kami ini,\" pinta warga. Keesokan harinya, penyelengaraan Pilkades pun digelar sejak pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB yang diikuti dengan tertib oleh masyarakat hingga akhir pemilihan. Pilkades diikuti oleh 2 orang calon, diantaranya Kusni dengan nomor urut 1 dan Ruslan dengan nomor urut 2.
Dalam penghitunan suara, Kusni mendapatkan dukungan 215 suara mengungguli lawan politiknya Ruslan yang memiliki dukungan 149 suara, dari total daftar pemilih tetap 411 suara, 3 suara tidak sah, 45 suara tidak menggunakan hak karena berada di luar desa untuk bekerja dan bersekolah.
Ketua Panitia Pemilihan Kades Suyanto mengungkapkan, pelaksanaan Pilkades diikuti oleh warga dengan antusias, bahkan jadwal pemilihan dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk menggunakan hak suara mereka memilih pemimpin desa. \"Kami masyarakat sangat terkesan atas perhatian pemerintah.
Tahu sendiri kondisi jalan menuju desa kami harus menempuh jarak 35 km, 3 jam perjalanan menggunakan motor, jalan tanah yang licin. Kapolsek bahkan rela menginap bersama masyarakat di sini,\" tutur Suyanto. (**)