Pasar Subuh Mencekam

Rabu 15-05-2013,12:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Suasana ketegangan dan mencekam terasa sejak sore hingga tadi malam di kawasan Pasar Subuh di Jalan KZ Abidin II Kota Bengkulu. Ratusan pedagang berkumpul dan emosi menyusul adanya informasi akan dilakukan pemagaran kembali oleh Satpol PP di areal tersebut. Jumlah mereka semakin malam kian banyak. Para pedagang ini terus berteriak-teriak menolak kebijakan relokasi ke Pasar Barukoto II.

Sejumlah aktivis dari Kelompok Cipayung dan BEM ikut memback-up aksi pedagang. Mereka bahkan menggelar mimbar bebas, orasi dan diskusi terkait kebijakan relokasi tersebut.

Situasi yang tidak kondusif tersebut membuat Polres Bengkulu mengerahkan personelnya di kawasan itu untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan. Bahkan Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SST MK turun langsung menenangkan para pedagang.

Sementara itu di lapangan parkir Pemkot Bengkulu tadi malam juga digelar apel gabungan yang terdiri dari ratusan personel TNI AD dan AL, polisi dan Satpol PP. Apel ini sebagai upaya pengamanan dan mengantisipasi gesekan di lokasi Pasar Subuh dan objek vital lainnya. \"Kita hanya mengamankan tiga objek vital malam ini. Seperti Mega Mall, Pemkot dan rumah dinas walikota. Selebih itu tidak ada,\" tandas Kapolres.

Ketika ditanyakan upaya pemagaran kembali kawasan Pasar Subuh, Kapolres menjawab itu bukan urusan kepolisian. Pihaknya hanya mengamankan situasi agar tidak mengarah ke tindakan anarkis.\"Itu (pemagaran) bukan urusan kita, itu urusan Pemkot,\" tegasnya.

Usai apel ratusan personel itu menyebar ke objek-objek vital yang diamankan. Tak terkecuali rumah dinas walikota yang lokasinya tak begitu jauh dari kawasan Pasar Subuh.

Masih Aktif Para pedagang kaki lima (PKL) Pasar Subuh seakan tak menggubris  rencana relokasi yang dilakukan Pemkot Bengkulu. Ini terlihat kemarin pagi (13/5), kawasan Pasar Subuh masih saja dipadati lapak pedagang yang menjajakan jualannya. Pun begitu jumlahnya tidak sebanyak biasanya.

\"Kami tidak akan pernah mau direlokasi, sampai kapanpun, entah kemarin, entah hari ini, entah besok,\" kata Pendi, salah seorang pedagang Pasar Subuh saat dijumpai di tempatnya berjualan, pagi kemarin.

Pendi berharap, pihak Pemkot tidak mengadu pedagang dengan kelompok militer dan polisi. \"Polisi dan tentara itu kan bagian dari masyarakat juga. Saudara-saudara kami juga. Jangan sampai kami disuruh berkelahi dengan mereka karena kami tidak mau direlokasi,\" ketusnya.

Ia justru mengkiritisi program walikota yang berjanji akan membuka 50 ribu lapangan pekerjaan. Dinyatakan Pendi, apa yang dilakukan walikota dengan relokasi ini justru menciptakan 50 ribu pengangguran terbuka di Kota Bengkulu. \"Kami disini berjulan sejak lama. Kalau disuruh ke sana (Pasar Baru Koto II, red) sama saja Pemkot ingin kami menganggur. Makan apa anak-istri saya nanti,\" bebernya.

Sementara itu, kemarin sore, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Bengkulu Muhammad Iqbal menyatakan, pihaknya sedang menyiapkan perlawanan kembali terhadap keputusan Pemkot yang bersikukuh akan melakukan relokasi Pasar Subuh.

\"Kami sedang merapatkan barisan bersama mahasiswa-mahasiswa lainnya yang bersimpati atas pedagang Pasar Subuh. Disini sudah berkumpul beberapa dedengkot organisasi selain PMII. Nanti hasil rapatnya akan kami sosialisasikan,\" paparnya.

Ditegaskan Iqbal, ia bersama mahasiswa-mahasiswa lainnya akan terus melakukan demonstrasi hingga Pemkot membatalkan rencana relokasi tersebut. \"Kalau soal relokasi kita sudah sejak kemarin-kemarin menolak. Sikap kita tidak berubah dan tak akan pernah berubah,\" tandasnya.

Angkot Masuk Barukoto Setelah adanya jaminan walikota  untuk meramaikan   kunjungan di kawasan Pasar Barukoto II,  Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi siap  memasukkan jalur angkot warna kuning didukung angkutan desa (Angdes) pengangkut sayuran masuk ke Barukoto.

\"Barukoto beroperasi, saat itu juga jalur angkot  diintruksikan masuk, \" ujar Kadishub, Ir Ivansori melalui kepala Bidang Perhubungan Darat, Supin AR Marzuki,  usai  pertemuan FKPD di Pemkot, kemarin.

Trayek Angkot diibaratkan pepatah ada gula ada semut. Di mana banyak penumpang maka angkot akan datang. Setelah diberlakukan rute tersebut, maka angkot kuning bersatu ini akan melintas barukoto setiap hari, apalagi  Dishub telah memasang sejumlah rambu-rambu jalur keluar dan masuk kendaraan untuk menghindari terjadinya kemacetan kendaraan.

Jalur  trayek kuning  akan melintas dari sentral Terminal Panorama, mengarah ke kawasan Jalan Suprpato, Kampung Barukoto,  sedangkan angkutan desa (angdes) pengangkut sayuran  akan masuk dari Terminal Sungai Hitam akan masuk melalui jalan pariwisata  Pantai Bengkulu masuk ke Barukoto.

Ia juga membantah  akan adanya pengalihan dan perubahan trayek angkot lima warna ini,  \"Trayek lima warna inikan sudah diatur. Rencana akan masuknya angkot merah dan hijau  masih dikaji ulang,\" katanya.

Terkait peralihan transportasi, beber Supin sebenarnya tidak ada permasalahan  karena para pedagang dan  pengangkut sayur datang lebih malam dan pada umumnya  menggunakan kendaraan pribadi.

Dishub juga telah melakukan ujicoba  penggunakan rute masuk Barukoto II tersebut, baik itu angkot hingga angdes,  dan tidak ada kendala kembali.\"Kita berharap  dengan beroperasinya angkot kuning ke Barukoto tidak menimbulkan gesekan ataupun kecemburuan sosial antar trayek lain,\" pintanya. (247/009)  

Tags :
Kategori :

Terkait