PPN, Jadi Contoh Pasar Bermasalah

Rabu 08-05-2013,10:52 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

MUARA BANGKAHULU, BE - Ketua Komisi II DPRD Kota, Hj Leni Haryati Jhon Latief SE MSi mengungkapkan, bangunan PPN Panorama tidak layak sebagai sebuah pasar percontohan.  Ia menilai, adanya sejumlah bangunan liar yang tak ada dalam masterplan pembangunan pasar menjadi salah satu sebabnya.  Hal ini diungkapkan dalam hearing yang digelar Komisi II DPRD Kota, kemarin.

Lebih detail, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bengkulu, Ir Darmawansyah MT, menyatakan, Pasar Percontohan Nasional (PPN) Panorama dibangun tanpa konsep dan perencanaan yang jelas. Hal ini memicu terjadinya banyak kesemrawutan dalam pasar tersebut.

Dipaparkannya, dalam sebuah pembangunan, seyogyanya pihak-pihak terkait dalam pembangunan itu harus mengetahui secara pasti seperti apa tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan.  Kejelasan mengenai tahapan tersebut harus disertai dengan kejelasan sumber pendanaan.  Semua ini, menurut Darmawan, tertera dalam rencana induk yang menggambarkan keseluruhan proses pembangunan dari awal hingga akhir. \"Perencanaannya, maaf, sangat amburadul.

Pihak yang mengerjakan yang saya ketahui sampai harus merubah berkali-kali masterplannya karena memang konsep awalnya tidak ada kejelasan. Kami tidak ingin menuduh siapa-siapa, tapi memang dalam hearing ini sebaiknya masalah ini dapat diterangkan secara jelas dan transparan,\" kata Darmawan dengan lugas.

Darmawan menyayangkan bahwa ternyata persoalan-persoalan kesalahan dalam perencanaan tersebut membuat terhambatnya pencairan dana tahap ketiga. Dengan adanya hearing ini, Darmawan berharap persoalan kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam pembangunan pasar ini dapat diselesaikan. \"Kalau dari apa yang diamati, perencanaan tahap pertama dan kedua sudah melenceng.

Makanya orang pusat tidak mau mengucurkan dana tahap ketiga. Kalau benang kusut ini berhasil diuraikan, kami yakin masih banyak lagi persoalan lainnya. Jadi mudah-mudahan kedepan masalah ini dapat tuntas,\" harapnya.

Di sisi lain, Leni Haryati Jhon Latief menyayangkan sikap instansi-instansi yang terkait dalam pembangunan terkesan tertutup mengenai perubahan-perubahan masterplan dalam pembangunan pasar ini. Makanya ia berharap para dinas terkait dapat memperbaiki semua kesalahan-kesalahan yang ada dalam pembangunan pasar ini.  \"Hasilnya, laporkan kepada kami,\" tandasnya.

Pernyataan ini dipertegas oleh Nuharman SH. Politisi PKS ini meragukan bangunan yang ada saat sekarang ini sudah sesuai dengan perencanaan. Terlebih hasil revisi masterplan yang dilakukan tidak pernah diberikan kepada anggota dewan. \"Tolong diperjelas, rencana mana yang dipakai dalam pembangunan pasar ini. Kalau memang ada bangunan yang tidak sesuai dengan rencana, berarti bangunan itu harus dibongkar,\" paparnya.

Menjawab tuntutan-tuntutan ini, mantan Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota, Dra Suzana Endarwati mengakui ada perubahan-perubahan dalam perencanaan pembangunan pasar.  Perubahan ini katanya diperlukan untuk menghindari gejolak yang mungkin dapat muncul apabila rencana awal tetap dijalankan.  \"Perubahan tersebut meliputi jumlah kios dan kurangnya dana yang kita miliki,\" jelasnya.

Hearing ini ditutup dengan beberapa rekomendasi. Diantaranya, pihak DPRD Kota berharap bangunan yang tidak termaktub dalam perencanaan dapat ditertibkan. Pihak dewan juga berharap agar masterplan yang memang harus direvisi dapat dilaporkan kepada dewan hasil revisinya.

Hadir dalam hearing ini dari anggota Komisi II DPRD Kota diantaranya Hj Leni Haryati Jhon Latief SE MSi, Nuharman SH, Affandi Wisnu SSos, Sutardi SH, Hj Evi Permata Sari SH dan Samsul Azwar SH. Sementara dari pihak eksekutif hadir Asisten II dan perwakilan dari Dishubkominfo Kota, Disperindag serta PU. Sementara dari pihak warga masyarakat hadir Kontraktor Perencana dan Pengembang serta Koalisi Mahasiswa Peduli Pasar Panorama. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait