BENTENG, BE - Dari sebanyak 2204 siswa SD peserta UN tingkat SD yang terdaftar, sebanyak 13 siswa diantaranya tidak ikut hadir pada ujian kemarin. Rinciannya, sebanyak 10 orang peserta berjenis kelamin laki - laki dan 3 orang perempuan. \'\'Alasan para peserta UN ini tidak hadir dikarenakan sakit, tetapi ada juga tidak hadir tanpa alasan,\' ujar Kadis Dikbud Benteng, Samsuri Anif, S.Pd didampingi Kabid Dikdas, Sugeng.
Meskipun begitu mereka masih bisa mengikuti UN susulan yang akan dilakukan setelah UN regional dilakuka Pengawasan pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SD di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), yang berlangsung kemarin tidak seketat pengawasan pada UN tingkat SMA beberapa waktu lalu. Hal itu, terlihat dari jumlah pengawas yang dikerahkan. Satu sekolah hanya dijaga oleh seorang pengawas. Dikarenakan, pelaksanan UN SD tidak seperti UN SMA yang rawan kebocoran soal dan kunci jawaban. Selain itu, para peserta yang masih kecil diyakini dapat melaksanakan UN dengan jujur.
\"Memang pelaksanaan UN tingkat SD, pengawasan yang kita lakukan tidak seketat pada UN SMA beberapa waktu lalu,\" ungkapnya. Begitu juga dengan pengawasan soal dan LJK (Lembar Jawaban Komputer). Karena, LJK yang biasanya langsung diserahkan ke Mapolsek terdekat. Namun, pada pelaksanaan UN tingkat SD itu, dikumpulkan di Dinas Dikbud Benteng saja. Hal itu, dilakukan karena berdasarkan petunjuk atau instruksi dari Dinas Diknas Provinsi Bengkulu dan pusat. \"Memang LJK dari sekolah, dikumpulkan ke dinas Dikbud dahulu. Kemudian, barulah kita serahkan ke Provinsi,\" terangnya. (111)