BENGKULU, BE - Pihak DPRD Kota Bengkulu meminta kepada Pemda Kota untuk merawat dan menertibkan sejumlah aset milik pemerintah yang terbengkalai. Hal ini dinilai penting, karena aset-aset tersebut sebenarnya memiliki potensi untuk memberikan kontribusi bagi PAD (Pendapatan Asli Daerah). \"Sebenarnya kita sudah beberapa kali berkonsultasi kepada DPKKA agar mengurus aset-aset tersebut. Kok banyak aset yang izinnya sudah dikeluarkan lama tapi tidak diurus dengan baik. Seperti kios-kios di seberang Polsek Ratu Samban itu. Kan merusak pemandangan yang begitu,\" kata Ketua Komisi III Suimi Fales SH MH, kemarin. Disarankannya, pihak Pemda Kota dapat kembali mendata aset-aset yang mereka miliki. Dengan pendataan itu, ia berharap apabila ada aset yang dapat dikelola oleh masyarakat, maka sebaiknya aset itu diserahkan kepada masyarakat untuk dikelola. \"Kalau perlu anggarannya di topang oleh APBD. Namun harus dipastikan bahwa memang kalau diserahkan entah kepada masyarakat atau pun kepada pihak ketiga, diupayakan untuk bisa menghasilkan PAD,\" sambungnya. Menanggapi hal ini, Kepala Lurah Pintu Batu, Syiradjudin, menyambut baik bila memang ada aset-aset Pemda Kota yang dapat dikelola oleh masyarakat. Ia sendiri mengakui bahwa pihaknya sedang menyiapkan proposal untuk dapat mengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada di Tapak Paderi agar dapat dimanfaatkan sebagai kawasan wisata bahari. \"Kami yakin dapat mengelola tempat tersebut dengan baik. Bila kami dipercaya untuk mengurusnya, kami yakin kawasan itu dapat menjadi kawasan wisata bahari yang dapat menarik bagi wisatawan,\" sampainya. Mengenai konsep yang Syiradjudin siapkan, adalah berupa penataan dan pemanfaatan TPI Tapak Paderi sebagai arena kegiatan kemasyarakatan yang bernuasa budaya lokal. \"Kita kan memiliki sejumlah warisan budaya yang dapat ditampilkan untuk menghibur para wisatawan yang berkunjung,\" pungkasnya. (009)
Aset Kota Terbengkalai
Rabu 01-05-2013,11:07 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :