Sebagai wakil rakyat, Teuku mengatakan, jaringan Sekda memang harus kuat. Mengingat ketergantungan daerah terhadap dana transfer dan program pusat sangat dibutuhkan. Maka seorang Sekda dituntut memiliki lobi yang kuat di Jakarta.
"Sekda harus kuat jaringannya," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan menegaskan, dirinya telah mendapatkan 3 nama calon sekda dari Pansel. Tentu dalam waktu dekat, nama-nama tersebut akan di serahkan ke Kemendagri.
"Kita akan bersurat ke Kemendagri," terang Helmi.
Helmi mengatakan, surat ke Kemendagri itu nantinya akan diserahkan ke Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg). Setelah itu, baru ke Presiden untuk menentukan akhir jabatan Sekda Provinsi Bengkulu.
"Dalam satu dua hari ini, suratnya akan saya sampaikan," tandasnya.
Untuk diketahui, 3 calon sekda ini memang memiliki pengalaman dan jaringan yang berbeda-beda. Tentu memiliki keunggulan masing-masing. Seperti Dr Aulia Sofyan SSos MSi, memiliki karir moncer di level nasional. Pria kelahiran Aceh Utara, 18 Oktober 1972 ini, saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Legislatif di Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Meskipun berkarir di Senayan, Aulia memiliki irisan sejarah dengan PAN. Saat ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bireuen Provinsi Aceh pada tahun 2022, Fraksi gabungan PKS-PPP-PAN di DPRK Bireuen menempatkan namanya di urutan teratas rekomendasi calon Pj Bupati.
Kemudian, jika dilihat dari harta kekayaannya lewat LHKPN totalnya mencapai Rp 2.650.000.000. Lalu ada nama H Hadianto SE MM MSi, bukan orang baru bagi Helmi Hasan. Saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Bengkulu, Hadianto memiliki rekam jejak panjang di Pemerintah Kota Bengkulu.
Pria kelahiran Kabupaten Seluma ini, pernah menjabat sebagai Asisten I Pemkot Bengkulu saat Helmi Hasan menjabat Walikota dan Dedy Wahyudi sebagai Wakil Walikota. Loyalitas dan kinerjanya teruji sebelum bergeser menjadi Sekda Kabupaten Seluma dan akhirnya ditarik ke Pemprov Bengkulu masa kepemimpinan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Ir H Mian.
Dari sisi finansial, Hadianto merupakan kandidat dengan pundi-pundi kekayaan paling besar di antara dua pesaingnya. Total Kekayaan lewat LHKPN mencapai Rp 8.426.988.338
Lalu terakhir Dr H Herwan Antoni SKM MKes MSi, yang saat ini memegang jabatan strategis sebagai Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Bengkulu. Posisi yang dipercayakan langsung oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan.
Kedekatan Herwan dan Helmi terjalin sejak lama.
Herwan merupakan mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu di era Wali Kota Helmi Hasan. Ujung tombak program-program kesehatan yang menjadi andalan Helmi Hasan saat itu.
Pada zaman Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Herwan Antoni karirnya menanjak di Pemprov Bengkulu. Saat itu, Herwan Antoni dipercaya menjadi Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu
Pernah juga dipercaya sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Lebong. Kemudian bergeser sebagai Kepala BPBD Provinsi dan kembali dipercaya menjadi Pjs Bupati Rejang Lebong pada 2024. Saat Gubernur berganti Helmi Hasan, Herwan sebagai Kepala BPBD dipercaya memegang kendala birokrasi sebagai Pj Sekda Provinsi Bengkulu. Jika dilihat harta kekayaan, Herwan tercatat memiliki kekayaan Rp 1.791.272.674.