Korban Penembakan Konflik Pino Raya Buyung Masih Kritis di ICU, Keluarga Desak Pelaku Ditangkap

Rabu 26-11-2025,16:31 WIB
Reporter : Anggi Pranata
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kondisi Buyung (70), salah satu dari lima korban penembakan dalam insiden berdarah di Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan, dilaporkan masih kritis. Setelah menjalani operasi darurat akibat pendarahan hebat, korban kini dirawat intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU).

Keluarga Buyung menyebut, luka tembak yang diderita korban menyebabkan kerusakan serius di bagian dalam tubuh.

"Saat ini Pak Buyung dirawat di ICU. Setelah operasi, dokter menyatakan kondisinya kritis,” ujar Arman, salah satu pihak keluarga.

Menantu korban, Peji Aprian Tozi, memberikan penjelasan lebih detail mengenai kondisi mertuanya. Peluru yang bersarang di tubuh Buyung menembus pembuluh darah dan mengenai ginjal.

“Dokter menjelaskan bahwa ayah mengalami pendarahan hebat karena peluru memutus pembuluh darah dan menggores ginjal kanan. Sejak kejadian hingga operasi, ayah harus menerima 23 kantong darah. Pendarahan sudah ditangani, tapi ayah belum sadarkan diri,” jelas Peji.

BACA JUGA:Gubernur Bentuk Tim Khusus Bantu Korban Konflik Lahan di Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Konflik Lahan Bengkulu Selatan Berdarah, 5 Petani Kena Tembakan

Keluarga dan HMI Desak Penangkapan Pelaku

Keluarga Buyung meminta doa untuk kesembuhan korban, sekaligus mendesak aparat penegak hukum (APH) agar segera menangkap pelaku penembakan.

“Kami mohon doa agar ayah cepat pulih. Kami juga minta APH segera menangkap pelaku penembakan,” tegas Peji.

Kecaman keras juga datang dari aktivis. Ketua Umum HMI Komisariat Syariah Cabang Bengkulu, Ade Kelvin, menilai konflik agraria yang memicu kekerasan tersebut merupakan akibat dari keserakahan korporasi.

Ade mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam insiden tersebut, baik pelaku penembakan maupun pihak korporasi, harus diproses hukum dan bertanggung jawab.

“Kami mengecam keras kejadian ini. Ini kejahatan berat. Pelaku penembakan maupun pihak korporasi harus bertanggung jawab. Kami mendesak APH menangkap semua pihak yang terlibat,” tegas Ade.

Total lima warga menjadi korban dalam insiden tersebut, yakni Linsurman (41), Edi Susanto (55), Edi Hermanto (52), Buyung (70) yang masih kritis, serta satu korban luka akibat senjata tajam, Suhardin (60).(**)

Kategori :