Mafindo Bengkulu Gelar “AI Warrior Camp”: Perkuat Literasi Digital dan Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab

Minggu 23-11-2025,08:35 WIB
Editor : Rajman Azhar

Sesi pendalaman materi, Trainer Mafindo Bengkulu, Hartanto, memperkenalkan NotebookLM, sebuah asisten riset bertenaga AI yang dikembangkan oleh Google Labs. Berbeda dengan chatbot biasa, Hartanto menekankan keunggulan alat ini dalam menjaga kredibilitas data.

​"NotebookLM bekerja layaknya pakar AI pribadi. Keunggulan utamanya adalah kemampuan menjawab pertanyaan hanya berdasarkan sumber data yang kita unggah, baik itu PDF, situs web, hingga video YouTube. Ini meminimalisir halusinasi AI karena setiap jawaban disertai kutipan (sitasi) yang bisa diverifikasi langsung ke dokumen aslinya," jelas Hartanto saat memaparkan materi yang didukung teknologi Gemini 1.5 Pro tersebut.

​Fitur ini dinilai sangat relevan bagi jurnalis, akademisi, dan pencari fakta yang membutuhkan akurasi tinggi dalam mengolah tumpukan dokumen menjadi ringkasan atau wawasan (insight) yang tajam tanpa bias informasi dari luar.

​Sementara itu, Trainer Arif Hidayat melengkapi pelatihan dengan fokus pada efisiensi kerja kreatif. Arif mendemonstrasikan penggunaan fitur "Gems" pada Gemini untuk kebutuhan spesifik, seperti asisten pemasaran (marketing) dan penyuntingan media. Kombinasi kedua materi ini memberikan paket lengkap bagi 50 peserta: kemampuan kreasi konten yang cepat, diimbangi dengan kemampuan riset berbasis data yang kuat.

Sementara itu, Satria, peserta lainnya, menilai pengalaman ini membuka potensi baru terutama pada bidang desain dan penjelasan materi. “Banyak ilmu baru. Saya langsung mempraktikkan membuat desain. NotebookLM sangat membantu menjelaskan sesuatu dengan sumber yang spesifik,” katanya.

Dari perspektif akademik, Gilang dari Ilmu Komunikasi menilai pelatihan ini sangat tepat sasaran. “Dua AI—Gemini dan NotebookLM—sangat bermanfaat untuk aktivitas kami sebagai mahasiswa komunikasi,” ujarnya.

Diva, salah satu peserta, memberikan catatan penting tentang etika penggunaan teknologi. “AI memang mempermudah tugas kuliah, tetapi harapannya kita semua bisa menggunakan teknologi ini dengan bijak,” tuturnya.

Melalui AI Warrior Camp, Mafindo Bengkulu berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap dalam teknologi, tetapi juga memiliki integritas digital yang kuat untuk memerangi disinformasi dan menciptakan inovasi positif bagi masyarakat. ***

Kategori :