Mafindo Bengkulu Gelar “AI Warrior Camp”: Perkuat Literasi Digital dan Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab

Minggu 23-11-2025,08:35 WIB
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Bengkulu sukses menyelenggarakan AI Warrior Camp di Hotel Bengkulu. Mengusung tema “Belajar, Berinovasi, dan Bertanggung Jawab di Era Kecerdasan Artifisial”, kegiatan ini menjadi ruang edukasi untuk memperkuat literasi digital dan mempromosikan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) secara produktif serta beretika, khususnya di lingkungan akademik.

Ketua Mafindo Korwil Bengkulu, Dr. Gushevinalti, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa AI kini merupakan bagian tak terpisahkan dari ekosistem literasi digital. Ia menilai bahwa kemampuan mengelola teknologi ini menjadi kebutuhan kompetitif bagi mahasiswa di era informasi.

“Kehadiran NextGen AI merupakan bagian strategis dari literasi digital kita. Posisinya sangat penting sebagai pendukung utama kegiatan akademik. Mahasiswa harus memahami bahwa AI bukan lagi pilihan, tetapi bagian dari skill masa depan,” ujarnya.

Pada sesi pelatihan, peserta diperkenalkan beragam perangkat digital berbasis AI seperti Gems Gemini dan NotebookLM. Dr. Gushevinalti menjelaskan bahwa alat-alat tersebut dapat membantu mahasiswa melakukan riset, menyusun referensi, dan bekerja secara lebih efisien. Ia menambahkan bahwa pemanfaatan teknologi harus tetap berlandaskan etika digital.


Mafindo Bengkulu Gelar “AI Warrior Camp”: Perkuat Literasi Digital dan Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab --

BACA JUGA:Kala Gawai Jadi Jalan Pintas: Perjuangan Seorang Ibu di Era Digital

BACA JUGA:Cegah Kecelakaan Pelajar, Siswa SMKS 16 Farmasi Bengkulu Ikuti Edukasi Cari Aman dan Safety Riding

“Melalui empat pilar literasi digital—kecakapan, budaya, keamanan, dan etika digital—kita berharap peserta tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral dalam menggunakan AI,” tegasnya.

Kegiatan ini turut dibuka oleh Rektor Universitas Bengkulu (UNIB), Dr. Indra Cahyadinata, M.Si., yang memberikan pandangan mengenai transformasi AI dalam dunia pendidikan. Ia menegaskan bahwa era “coba-coba” dalam penggunaan AI telah berakhir. “Kita sudah berada pada tahap adopsi penuh. Rasanya tidak ada lagi mahasiswa yang tidak menggunakan AI sebagai alat bantu,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa perkembangan AI harus dibarengi kebijaksanaan. “Tinggal bagaimana kita memakai teknologi secara bijak. Penggunaan AI yang baik dan bertanggung jawab adalah poin utamanya,” lanjutnya.

Rektor UNIB juga menilai kehadiran program ini sangat relevan dengan kebutuhan akademik. “AI ini sudah menjadi bagian dari mata kuliah Literasi Digital. Acara seperti AI Warrior Camp sangat tepat momentumnya untuk memperkuat pemahaman mahasiswa,” ujarnya.

Para peserta menyambut baik pelatihan ini. Taqi, salah satu peserta, mengaku mendapatkan perspektif baru terkait penggunaan AI dalam penelitian.

“Biasanya saya menggunakan AI seadanya. Kali ini saya benar-benar belajar bagaimana NotebookLM membantu saya mencari referensi yang tepat untuk riset,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Refina (Rere) yang menilai bahwa materi pelatihan sangat relevan dengan kebutuhan industri kreatif.

“Kami belajar memanfaatkan AI untuk membantu bisnis, terutama dalam membuat desain. Ini jadi peluang besar untuk mengembangkan usaha,” ujarnya.

Kategori :