Harimau Asal Sukaraja Mati di Kantor BKSDA Kota

Jumat 26-04-2013,17:32 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU,BE - Harimau Sumatera yang berhasil ditangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mati. Matinya hewan dengan nama latin Panthera tigris sumatrae setelah 2 bulan menjalani perawatan di Kantor BKSDA Provinsi Bengkulu yang berada di Jalan Mahoni Kota Bengkulu. \"Kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan hewan yang dilindungi tersebut,\" terang Kepala BKSDA Provinsi Bengkulu, Ir Anggoro Dwi Sujianto. Kematian hewan langka tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB rabu (24/4) siang. Sebelum kematiannya, harimau tersebut tidak mau makan  yang biasa diberikan petugas setiap pagi. Mendapati perilaku harimau yang tidak mau makan tersebut dilakukan pemeriksaan dokter hewan. Namun saat pengecekan sekitar pukul 12.00 WIB harimau sudah dalam keadaan mati. \"Setelah dinyatakan mati, kita bersama polhut langsung membuat berita acara kematian,\" tambah Anggoro. Tim yang berasal dari petugas BKSDA dan dokter hewan juga melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian harimau yang telah diberi nama Tesa tersebut. Setelah dilakukan otopsi kemudian harimau dengan panjang sekitar 174 Cm tersebut langsung dikuburkan. \"Kita belum berani menyimpulkan penyebab kematian harimau itu karena masih dalam tahap uji laboratorium. Namun dengan kasat mata kita menduga karena adanya kerusakan hati, karena di hatinya terdapat pembengkakan,\" papar Anggoro. Menurut Anggoro pihak BKSDA sempat optimis Tesa akan sembuh. Sebab, selama perawatan Tesa terus menunjukkan kesehatannya membaik terlihat dari berat badannya yang terus bertambah serta keagresifannya. \"Saat pertama kita bawa, dia (harimau) tidak merespon jika ada manusia yang mendekat. Selah beberapa minggu mulai merespon dengan mengaum bahkan seakan ingin menerkam saat ada petugas kita yang mendekat,\" ujar Anggoro. Harimau tersebut pernah juga ditawarkan BKSDA ke beberapa pihak konservasi lainnya seperti Taman Safari. Namun tidak bisa berbuat banyak saat melihat kondisi Tesa yang sudah dalam keadaan lumpuh. Seperti  diketahui pertengahan 21 Februari 2012 lalu,  BKSDA Bengkulu berhasil menangkap Harimau tersebut  Talang Sebaris, Dusun Talang Tebat (di kawasan Air Periukan) Kecamatan Sukaraja, Seluma. Harimau itu masuk perangkap yang dipasang BKSDA dengan umpan berupa ayam dan kambing. Sementara itu saat ini populasi harimau sumatera yang berada di Provinsi Bengkulu sekitar 50 sampai 60 ekor. Namun perambahan hutan yang di lakukan masyarakat bengkulu mengancam keberadaan Kucing besar endemik sumatera ini. \"Kita berharap peran serta masyarakat untuk menjaga kelestarian harimau, salah satunya dengan tidak merusak habitatnya,\" ajak Anggoro.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait