SUNGAI SERUT, BE – Musim kemarau berkepanjang terus memicu kebakaran. Sekitar 5 hektar areal Cagar Alam Dusun Besar dilahap api, kemarin (1/10). Kontur tanah gambut kian menyulitkan pemadaman api. Sampai pukul 20.00 WIB tadi malam, sedikitnya 7 mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan dibantu rescue BKSDA belum mampu memadamkan api.
Api yang terus membesar terus mendekati pemukiman warga yang dihuni sekitar 270 kepala keluarga. Tak hanya itu saja, asap tebal yang ditimbulkan akibat kebakaran itu menyelimuti pemukiman tersebut. Tak ayal ini membuat warga panik dan berusaha mengevakuasi diri dari kepulan asap tebal. Belum diketahui pasti apa penyebab kebakaran itu. Dugaan sementara dari puntung rokok, pembukaan lahan ataupun bakaran sampah.
Kebakaran lahan itu diketahui sekitar pukul 14.30 WIB tersebut. Luasnya areal yang terbakar dan sulitnya medan menyulitkan penyiraman air. Upaya pemadaman lebih banyak dilakukan di pinggir lahan.
Salah seorang warga Surabaya, Indarti, awalnya ia melihat hanya asap saja. Namun asap tersebut terus menebal dan jumlahnya semakin banyak. “Kami langsung mencari tahu darimana sumber api. Ternyata wilayah cagar alam yang terbakar dan kita langsung menghubungi petugas pemadam,” ungkapnya.
Camat Sungai Serut Juradi Hasan yang ikut turun ke lapangan saat itu mengajurkan warga untuk mengungsi sementara menghindari asap tebal dan ikut siaga. Sebab sangat berbahaya bagi kesehatan.\"Kami sudah sampaikan agar warga siaga dan menghidar dari asap tebal itu,\" tuturnya banyak warganya yang bermukim dekat kawasan cagar alam yang terbakar itu.
Unsur Kesengajaan
Sementara itu Ketua Yayasan Lembak Usman Yasin akan melakukan investigasi asal muasal api. Bila memang ada unsur kesengajaan akan kami proses secara hukum.
\"Sebenarnya sudah saya sampaikan agar lebih intens, dan meningkatkan antisipasi. Namun tidak ada tanggapan,” ungkapnya.
Dengan kondisi kepekatan asap ia meminta agar Pemda turun tangan. Terlebih masyarakat sekitar sudah mengalami gangguan pernafasan akibat musibah tersebut.
“Kita akan koordinasikan dengan PMI agar ikut turun. Setidaknya memberikan masker. Banyak warga yang tidak kuat, apalagi kecepatan angin cukup tinggi,” tukasnya.
Kasubbag TU BKSDA Bengkulu, Supartono SHut pihaknya belum mengkalkulasi kepastian lahan yang terbakar. Begitu juga dengan penyebabnya. Ia mengakui jika masalah ini telah diketahui BKSDA pusat.\"Kita akan usut masalah ini. Walau begitu kejadian ini tak ada warga yang menjadi korban,” ucapnya. (160)