Senator Destita Apresiasi Inpres Prabowo untuk Pulau Enggano: Bukti Negara Hadir

Rabu 25-06-2025,11:20 WIB
Reporter : Tri Yulianti
Editor : Rajman Azhar

BENGKULUEKSPRESS.COM - Anggota DPD RI, Apt Destita Khairilisani, S Farm, MSM mengapresiasi langkah Presiden RI Prabowo Subianto dalam menangani kondisi krisis yang dialami warga di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu.

Instruksi Presiden (Inpres) yang ditandatangani langsung oleh Presiden Prabowo Subianto menunjukan bahwa negara hadir ditengah-tengah kondisi yang dirasakan oleh rakyatnya.

"Ini merupakan keputusan besar yang patut kita syukuri. Presiden telah mendengar suara daerah dan merespons dengan serius. Penandatanganan Inpres ini adalah komitmen nyata negara terhadap Enggano dan Bengkulu,"  ucap Destita, Rabu (25/6/2025).

BACA JUGA:Pasca Inpres, Pemprov dan Pertamina Jamin Stok Energi Pulau Enggano Tercukupi

BACA JUGA:Respon Krisis Ekonomi Berkepanjangan, Presiden Prabowo Tandatangani Inpres Percepatan Pembangunan Pulau Engga

Senator asal Bengkulu ini menambahkan,  Inpres  yang diteken Prabowo merupakan wujud dari kolaborasi antara berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah, legislatif, eksekutif, hingga tokoh masyarakat  dan didengar dan ditampung oleh pemerintah pusat.

"Ini tidak mungkin terjadi kalau tidak ada sinergi. Dari kepala daerah, perwakilan rakyat di pusat, hingga jajaran kementerian yang mendorong,” ucap Senator berkerudung putih ini

Lebih jauh, pembangunan di Pulau Enggano bukan semata- mata soal infrastruktur, tetapi juga menyangkut keadilan sosial dan pemerataan pembangunan nasional. 

Apalagi sejak terjadinya pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, membuat 4.000 lebih warga Enggano mengalami krisis pangan hingga ancaman krisis energian ekonomi.

Destita juga turut mengapresiasi peran Gubernur Helmi Hasan yang intens menyuarakan kondisi Enggano sehingga akhirnya percepatan penanganan krisis di pulau terluar itu diakomodir. 

Sebagai seorang anggota DPD RI dari Dapil Provinsi Bengkulu, ia pun mendorong agar setelah Inpres diteken, seluruh kementerian dan lembaga teknis segera bergerak menindaklanjuti dengan langkah konkret.

"Kita tidak boleh berhenti di penandatanganan ini saja. Sekarang yang kita butuhkan eksekusi. Terutama menyelesaikan masalah pendangkalan alur pelabuhan yang sudah lama menghambat konektivitas," pungkasnya.

 

 

 

Kategori :