BENGKULUEKSPRESS.COM- Dalam ajaran Islam, zina termasuk salah satu dosa besar yang dikecam keras.
Perbuatan ini tidak hanya merusak martabat pelakunya, tetapi juga menghancurkan tatanan moral dalam masyarakat.
Karena itulah, Allah SWT menyebut zina sebagai perbuatan yang sangat keji dan merupakan jalan terburuk yang bisa ditempuh oleh manusia.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 32:
BACA JUGA:Sering Dilakukan Tanpa Disadari, Berikut Ini 5 Dosa Penghambat Rezeki dalam Keluarga
BACA JUGA:Keutamaan Sholawat Ummi, Bisa Menghapus Dosa dan Mendatangkan Keberkahan, Berikut Bacaannya
"Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk,".
Zina berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti perbuatan nista atau keji.
Dalam istilah syariat, zina didefinisikan sebagai hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan yang dilakukan di luar ikatan pernikahan yang sah menurut Islam, bukan karena syubhat (kesamaran hukum), dan bukan pula karena status kepemilikan budak perempuan, sebagaimana yang berlaku dalam konteks masa lalu.
Zina termasuk salah satu dosa besar yang memiliki dampak serius, baik secara spiritual maupun sosial.
Namun, Islam adalah agama yang penuh rahmat. Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub yang diterjemahkan oleh Jamaluddin, dosa zina tetap bisa diampuni oleh Allah SWT asalkan pelakunya benar-benar bertaubat dengan tulus dan berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Hindarilah perbuatan menggunjing, karena sesungguhnya ia lebih parah (keji) dari zina." Mereka bertanya, "Bagaimana menggunjing itu bisa lebih parah dari zina?" Nabi SAW menjawab, "Sesungguhnya seorang laki-laki bisa jadi berzina, lalu dia bertobat, maka Allah menerima tobatnya. Sedangkan dosa penggunjing tidak bisa diampuni hingga orang yang digunjingnya memaafkannya,".
BACA JUGA:Para Istri Wajib Tahu, Berikut 5 Dosa Besar Istri kepada Suami yang Dibenci Allah SWT
BACA JUGA:Benarkah Ada Dosa Anak yang Ditanggung Orang Tuanya? Berikut Jawaban Buya Yahya
Dalam buku Berguru kepada Jibril karya Brilly El-Rasheed, dijelaskan bahwa seorang Muslim yang pernah melakukan zina wajib bertaubat dengan sungguh-sungguh untuk memohon ampunan dari Allah SWT.