"Tidak pernah ada riwayat yang menyatakan bahwa Nabi SAW pergi haji atau umroh buat ibadah khusus, misal ngundang orang, misal berdzikir, itu belum pernah ada riwayat," kata Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa para sahabat Nabi, ketika hendak menunaikan ibadah haji maupun umrah, mereka langsung bersiap dan berangkat tanpa menggelar acara perpisahan terlebih dahulu.
BACA JUGA:Agar Tak Menyesal Sebelum Terlambat, Ustaz Khalid Basalamah Jelaskan Urgensi Waktu Manusia di Dunia
"Sudah ngundang orang di rumah, ngga enak kalo ngga ada ininya, baik ditambah lagi ada dzikirnya, dan ditambah dengan hal lain-lain yang tidak pernah Nabi lakukan, akhirnya membuat kesan nanti menjadi sunnah sebuah perbuatan yang bagian dari syariat dan ini berbahaya," papar Ustaz Khalid Basalamah.
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, tidak terdapat dalil yang berasal dari Rasulullah SAW, baik berupa perintah maupun hadis, yang menjelaskan adanya anjuran untuk mengadakan acara pamitan sebelum berangkat haji atau umrah.
Sebaliknya, Ustaz Khalid Basalamah mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda:
Innallāha yuḥibb al-‘abd at-taqiyy al-ghanī al-khafī yang artinya "Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang bertakwa, merasa cukup, dan menyembunyikan amal sholehnya,".
Hadits ini menjadi dasar bahwa amalan ibadah, terutama yang bersifat pribadi seperti salat sunnah dan sedekah, lebih utama jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa diumbar ke publik.
BACA JUGA:Hukum Salam-salaman Menggunakan Sarung Tangan Saat Lebaran? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah
BACA JUGA:Haramkah Membuka Warung Makan di Bulan Ramadhan? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah
Hal ini untuk menjaga keikhlasan dalam beramal serta menjauhkan diri dari riya atau pamer ibadah.
Itulah penjelasan Ustaz Khalid Basalamah tentang hukum pamitan sebelum berangkat haji. Semoga bermanfaat.(*)