BENGKULUEKSPRESS.COM - Kementerian Pariwisata RI turut menyampaikan dukacita atas peristiwa tenggelamnya kapal wisata Pulau Tikus yang membawa 98 penumpang, dan 1 nahkoda dan 5 ABK pada Minggu (11/5/2025) kemarin.
Dalam pernyataan resminya, Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Wardhana keprihatinannya pada musibah yang terjadi di sektor pariwisata Bengkulu.
"Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, dan atas nama Kementerian Pariwisata kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban," tulis Menteri Pariwisata RI
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Amankan 6 Orang, Olah TKP dan Pasang Garis Polisi di Lokasi Puing Kapal KM Putra
BACA JUGA:Korban Selamat Ungkap Detik-Detik Kapal Tenggelam, Keluarga Desak Investigasi Total
Widiyanti Wardhana juga menyoroti pentingnya standar keselamatan wisatawan saat melakukan kegiatan wisata.
Ia menegaskan bahwa keselamatan pengunjung adalah hal yang tidak bisa ditawar.
Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh pelaku industri wisata untuk selalu mematuhi standar keselamatan yang ketat, termasuk tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan untuk setiap kapal wisata.
"Kecelakaan ini menunjukkan betapa pentingnya untuk selalu memprioritaskan keselamatan dalam setiap kegiatan wisata, terutama saat berhadapan dengan cuaca buruk," sambungnya.
Widiyanti juga menyampaikan pentingnya pengawasan dan pemantauan secara berkala terhadap kapal wisata harus menjadi prioritas bagi seluruh pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun pelaku wisata.
Kapal wisata yang mengangkut pengunjung harus memenuhi standar kelayakan yang sudah ditentukan, tidak hanya dari segi teknis kapal, tetapi juga dari segi jumlah penumpang dan kesiapan menghadapi cuaca buruk.
Tak hanya itu, Menteri Pariwisata RI juga mengingatkan perlunya memperhatikan sistem peringatan dini cuaca buruk di seluruh destinasi wisata, khususnya yang melibatkan perjalanan dengan kapal.
"Data peringatan dini dari BMKG memberikan waktu bagi wisatawan dan operator wisata untuk mengambil langkah-langkah preventif guna menghindari potensi kecelakaan yang lebih besar," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 104 orang dengan rincian 98 penumpang atau wisatawan, 1 nahkoda dan 5 ABK menjadi korban karamnya kapal wisata Pulau Bengkulu. Bahkan, 7 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Peristiwa tenggelamnya kapal wisata ini diduga akibat cuaca buruk yang menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan saat akan menuju ke bibir Pantai Malabero. (Tri),