"Jadi kalau kamu kurban telur satu kilo, itu ya tetap kurban. Tapi jangan dibawa ke masjid. Nanti malah dikira main-main. Dipakai sendiri di rumah saja, buat makan keluarga," papar Gus Baha.
Gus Baha menekankan bahwa selama masih bisa menghadirkan suasana Iduladha di rumah dengan menyembelih hewan halal, itu sudah cukup baik.
Gus Baha mengingatkan agar jangan sampai karena tidak mampu membeli kambing atau sapi, seseorang justru tidak ikut merayakan Iduladha sama sekali.
BACA JUGA:Jangan Sampai Ada Makhluk Hidup Ini di Rumah Kita, Gus Baha: Ibadah Akan Tertolak dan Rezeki Ditutup
BACA JUGA:Cara Mendidik Anak yang Tak Ribet Menurut Pandangan Islam, Gus Baha Bagikan Caranya
Yang terpenting adalah niat dan semangat untuk merayakan hari besar umat Islam ini dengan cara yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Menurut Gus Baha, jika satu kampung terdiri dari 300 orang dan mereka semua ingin berpartisipasi, maka bisa dibagi sesuai kemampuan.
Yang kaya bisa berkurban dengan sapi, yang mampu membeli kambing bisa melakukannya, dan yang terbatas bisa menyembelih ayam.
Dengan cara ini, setiap orang tetap dapat merasakan keberkahan dari Idul Adha dan semangat kebersamaan tetap terjaga, tanpa merasa terbebani oleh perbandingan sosial atau materi.
Gus Baha mengajarkan bahwa yang terpenting adalah partisipasi dan semangat berbagi, bukan seberapa besar hewan yang disembelih.
"Yang penting suasana makan-makan itu tetap ada. Tidak harus semua seragam. Yang penting kebersamaan dan menjalankan sunnah sesuai kemampuan," ujar Gus Baha.
Gus Baha menekankan bahwa Islam tidak pernah memberatkan umatnya. Oleh karena itu, beliau mengingatkan agar kita tidak merasa rendah diri atau berkecil hati jika belum mampu berkurban dengan hewan besar seperti sapi atau kambing.
BACA JUGA:Pentingnya Orang Tua Didik Hal Baik kepada Anak, Berikut Penjelasan Gus Baha
Islam sangat menghargai niat dan usaha setiap individu, dan yang terpenting adalah kesungguhan dalam beribadah sesuai dengan kemampuan.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa segala amal ibadah, termasuk kurban, kembali pada niat dan usaha masing-masing.