Video Harlem Shake Curup
BENGKULU,BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd meminta kepada Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) segera melakukan pengkajian terhadap video Harlem Shake karya pemuda Curup, Rejang Lebong. Pasalnya, aksi dan ekspresi anak muda tersebut dinilai sejumlah masyarakat telah melecehkan agama karena meniru gerakan salat umat muslim.
\"Jika menurut MUI dan Kemenag video tersebut melecehkan agama, maka laporkan ke Polda karena sudah termasuk tindakan penghinaan terhadap agama,\" kata Junaidi Hamsyah, kemarin menanggapi munculnya video tersebut.
Junaidi juga menambahkan dengan banyaknya tindakan asusila yang saat ini ditambah lagi hadirnya video Harlem Shake meniru gerakan salat, sudah seharusnya Kementerian Agama menghimpun MUI, tokoh agama, dan Ormas duduk bersama untuk membahas persoalan ini. Dia khawatir jika generasi muda terus menerus dipertontonkan pada hal-hal negatif maka akan merusak nilai-nilai norma adat dan agama yang selama ini dijaga oleh masyarakat.
Lapor MUI
Di sisi lain, Pengurus Pemuda Muhammadiyah Kota Bengkulu telah menyerahkan bukti video \"Harlem Shake\" lesehan SN Curup kepada Ketua MUI Provinsi Bengkulu. Terhadap laporan Pemuda Muhammadyah tersebut, MUI akan melakukan rapat koordinasi dengan MUI Rejang Lebong. \"Kami sudah melaporkan video yang menurut kami sudah melecehkan agama kepada MUI agar dikaji lebih dalam, dan menyikapi ini, karena sudah meresahkan,\" ujar Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Hafiz Gunawan, didampingi Sekjen Tahjudin, kemarin.
Selain itu, lanjut Tahjudin, Pemuda Muhammadiyah Kota Bengkulu dan Pemuda Muhammdyah Wilayah Bengkulu akan melakukan rapat bersama menyikapi beredarnya Video karya pemuda Curup, yang diduga rombongan komunitas fotografi itu. \"Jika nanti hasil rapat memandang perlunya di laporkan ke kepolisian, pihaknya akan melakukan itu, dengan terlebih dahulu berkomunikasi dengan Pengurus Wilayah Muhammdyah,\" kata Tahjudin.
Teliti Video
Sementara itu Kemenag Provinsi Bengkulu mengaku tengah mempelajari kasus munculnya video tersebut. Diduga ada unsur kesengajaan dalam pembuatanya, hasilnya kemudian diunggah di dunia maya. Diungkapkan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Suardi Abbas, Melalui Kabid Urusan Agama Islam (Urais) Herman Yatim pihaknya akan melihat lagi apakah tindakan itu dilakukan secara terstruktur atau hanya gerakan hura-hura. Bila terstruktur maka ada seseorang yang mengarahkan gerakan dan gerakan itu memiliki misi yang disampaikan.\"Jika ini dilakukan maka sebagai bentuk penghinaan terhadap agama,\" tuturnya.
Dalam waktu dekat, Kemenag akan menginisiasi pertemuan dengan MUI, tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi fenomena yang berkembang saat ini. Sebab perlu diantisipasi jangan sampai memicu ketersinggungan antara umat beragama. Karena jika melihat video itu pasti terbakar perasaan umat Islam. \"Jika itu gerakan tarian yang menyerupai orang salat itu bisa menimbulkan ketersinggungan umat,\" katanya.
Senada diungkapkan Kepala Kemenag Rejang Lebong M Naseh, pihaknya juga akan melakukan penelitian internal atas kemunculan video yang diduga dilakukan pemuda asal Curup. \"Kita akan teliti lagi apakah ada indikasi pelecehan atau tidak,\" ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (22/4).
Selanjutnya, Naseh menegaskan akan melakukan konfirmasi langsung kepada pengunggah video dan para pelaku yang terlibat dalam tarian tersebut. \"Kita ingin tahu motivasi mereka membuat video seperti ini. Kalau gerakan ibadah salat diperakan oleh orang yang telanjang dada ini tidak pantas, bisa marah umat Islam. Namun kalau hanya spontanitas, tanggung jawab kita dari Kantor Kemenag RL melakukan pembinaan,\" tegasnya.
Hanya saja, jika gerakan salat telanjang dada tersebut dilakukan untuk melecehkan gerakan ibadah salat, akan dibentuk tim terpadu melibatkan lintas sektor terkait, ada kepolisian, kejaksaan, pemerintah daerah dan intansi terkait lainnya. \"Jelas pelecehan terhadap agama ada sanksi hukumnya dan mesti dipertanggung jawabkan,\" pungkasnya. (999/100/247)