اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٢١٨
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (QS Al Baqarah: 218)
3. Merenungi Ayat dan Hadis tentang Rahmat serta Karunia Allah
Agar hati senantiasa dipenuhi prasangka baik, penting bagi seorang hamba untuk sering merenungkan firman Allah dan sabda Rasulullah SAW yang menggambarkan betapa luasnya rahmat dan nikmat Allah.
Salah satu ayat yang dapat menjadi bahan perenungan terdapat dalam Surah An-Nahl ayat 18:
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya:
"Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,".
BACA JUGA:Agar Terhindar dari Siksa Kubur, Amalkan Doa Berikut Secara Istiqomah
BACA JUGA:Agar Terhindar dari Fitnah Dajjal, Amalkan Doa Berikut Ini
4. Melakukan Muhasabah Diri (Introspeksi)
Merenungkan kembali perbuatan yang telah dilakukan menjadi langkah penting untuk memperbaiki diri.
Dengan menyadari kesalahan dan berusaha meninggalkan perbuatan buruk, seorang hamba akan lebih mudah mendekatkan diri kepada Allah dan membangun prasangka baik bahwa Allah akan menerima tobat dan amalnya.
5. Menumbuhkan Rasa Takut terhadap Siksa Allah
Rasa takut kepada siksa Allah bukan berarti berburuk sangka, melainkan menjadi pendorong untuk lebih bersungguh-sungguh dalam ibadah.