Pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat, menegaskan bahwa meskipun setan dibelenggu, manusia tetap memiliki hawa nafsu yang harus dikendalikan.
Jika seseorang telah terbiasa melakukan maksiat sebelum Ramadan, maka kebiasaan tersebut bisa terus berlanjut meskipun tanpa godaan setan, karena didorong oleh hawa nafsunya sendiri.
Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat mengutip hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa puasa adalah perisai.
"As-siyamu junnatun artinya Puasa adalah perisai," (HR Al-Bukhari & Muslim).
Hadits ini menegaskan bahwa jika seseorang menjalankan puasa dengan benar, maka puasanya akan menjadi perisai yang melindungi dari segala bentuk maksiat dan godaan setan.
Namun, jika puasa hanya sebatas menahan lapar dan haus tanpa diiringi dengan menjaga akhlak serta meningkatkan ibadah, maka setan masih memiliki peluang untuk membisikkan godaan dan menyesatkannya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, ada beberapa faktor yang menyebabkan maksiat tetap terjadi meskipun setan dibelenggu selama Ramadan:
BACA JUGA:Rahasia Agar Sholat Tarawih Sebagai Sarana Mendapatkan Ampunan, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
1. Kebiasaan Buruk yang Sudah Mengakar
Jika seseorang telah terbiasa melakukan maksiat sebelum Ramadan, maka tanpa godaan setan sekalipun, ia masih dapat tergelincir dalam dosa. Hal ini terjadi karena kebiasaan tersebut sudah melekat dalam dirinya.
2. Lingkungan yang Tidak Mendukung Kebaikan
Lingkungan yang dipenuhi maksiat dapat membuat seseorang tetap tergoda untuk berbuat dosa, meskipun hatinya ingin berubah di bulan Ramadan. Oleh karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk mencari lingkungan yang mendukung ibadah agar dapat menjalani Ramadan dengan lebih baik.
3. Hawa Nafsu yang Belum Terlatih
Selain godaan setan, hawa nafsu juga menjadi musuh utama manusia dalam beribadah. Jika seseorang tidak melatih hawa nafsunya dengan baik, maka ia tetap bisa tergoda untuk melakukan maksiat, meskipun tanpa campur tangan setan.
Ramadhan adalah kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ibadah dan membersihkan diri dari dosa. Bahkan bagi mereka yang selama ini hidup dalam kemaksiatan, pintu taubat masih terbuka lebar.