Namun, jika dalam keadaan terburu-buru atau memiliki kesibukan, sholat tarawih 8 rakaat tetap diperbolehkan.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa variasi jumlah rakaat dalam sholat tarawih bukanlah suatu masalah.
Sebagai contoh, menunaikan sholat tarawih 8 rakaat ditambah dengan 3 rakaat witir tetap merupakan amalan yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Baru Sadar Rakaat Kurang Saat Sudah Selesai Sholat, Buya Yahya Bagikan Solusinya
BACA JUGA:Hukum Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Berikut Penjelasan Buya Yahya
"Dan jika kita menunaikan ibadah sholat Taraweh sebanyak 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir, itu juga sunnah Rasulullah," terang Buya Yahya.
Jumlah rakaat tarawih sebanyak 20 rakaat ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khattab, sehingga sering disebut sebagai sunnah Khulafaur Rasyidin.
Para ulama dari empat mazhab juga sepakat bahwa tarawih dengan 20 rakaat merupakan sunnah Rasulullah SAW yang kemudian ditegaskan oleh Sayyidina Umar.
Meskipun jumlah rakaat tarawih dapat bervariasi, Buya Yahya menekankan bahwa semakin banyak rakaat yang dikerjakan, semakin besar pula keutamaannya.
"Anda boleh melaksanakan taraweh yang rakaatnya 20 ataupun 8, namun semakin banyak rakaat semakin banyak keutamaannya," jelas Buya Yahya.
BACA JUGA:Sahkah Sholat Tanpa Sajadah? Berikut Penjelasan Buya Yahya
BACA JUGA:Ingin Melunasi Hutang Puasa yang Menumpuk Bertahun-tahun, Buya Yahya Bagikan Caranya
Itulah penjelasan Buya Yahya tentang boleh tidaknya Sholat Tarawih dengan berbeda-beda rakaat. Semoga bermanfaat.(*)