BENGKULU, BE - Masih banyaknya persoalan yang timbul di tengah-tengah masyarakat menjadi keresahan tersendiri bagi Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE. Berbagai macam persoalan ini, baginya, tidak dapat diatasi sendiri oleh pegawai pemerintah. Karenanya, diperlukan partisipasi yang luas dari masyarakat.
\"Program pemerintah tidak dapat dilakukan hanya oleh kalangan pegawai saja. Lebih dari itu, pemerintah membutuhkan partisipasi seluruh warga masyarakat dimana kalangan agamawan menjadi bagian penting dalam melaksanakan program-program pemerintah tersebut. Maka, kami mengajak semua pihak untuk bermusyawarah dan berdiskusi agar persoalan yang dihadapi pemerintah dapat diselesaikan bersama-sama. Mari kita berjihad untuk memerangi seluruh persoalan yang ada di kota ini,\" cetus Walikota di hadapan para da\'i dan ustadz se-Kota Bengkulu di kediamannya, kemarin.
Guna menunjang kegiatan keagamaan yang ada di Kota Bengkulu, lanjutnya, Pemda Kota Bengkulu telah menyiapkan sejumlah fasilitas kebutuhan tekhnis yang diperlukan bagi para ustadz dan da\'i. Dengan pemberian fasilitas ini, Pemda Kota berharap program-program pemerintah dapat bersinergi dengan terbangunnya kehidupan masyarakat yang relejius. \"Pemerintah kota akan membantu kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk teknis-teknis dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan yang dilakukan da\'i dan ustadz,\" terangnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag RI Kota Bengkulu Drs H Zainal Abidin MH menyampaikan, pada dasarnya organisasi-organisasi keagamaan yang ada di Kota Bengkulu siap untuk menyukseskan program pemerintah. \"Terimakasih atas atensi Walikota yang cukup tinggi terhadap kalangan agamawan ini,\" sampainya.
Selain itu, kedepan, Zainal berharap agar setiap ustad dan da\'i bertanggungjawab pada tiap-tiap masjid untuk menjalankan program-program keagamaan. Agar program ini dilaksanakan secara baik, ia juga memiliki harapan agar pelajaran mengaji dapat di perdakan oleh Pemda Kota. \"Tidak hanya itu, jika memungkinkan Pemda Kota dapat memperdakan agar anak sekolah mulai dari tingkat dasar harus menggunakan celana panjang. Agar mereka tidak meninggalkan sholat pada jam belajar. Karna dengan demkian tidak ada lagi alasan tidak sholat karna tidak membawa kain sarung. Hal ini juga untuk mencegah terjadinya asusila,\" harapnya.
Koordinator da\'i dan ustadz se-Kota Bengkulu, Imron, mengatakan, apa yang sudah terjadi adalah suatu tantangan untuk para ustadz dan dai dalam menyikapi masalah-masalah yang terjadi beberapa hari ini yang melanggar aturan dalam agama. \"Tindakan yang melanggar aturan agama yang terjadi di Kota Bengkulu beberapa hari ini merupakan tantangan bagi para Dai dan ustadz untuk menyikapinya. Kita siap bersinergi dengan pemerintah,\" kata Imron.
Sebelumnya, di Balai Kota juga digelar salat subuh berjamaah dan tausiah yang di sampaikan oleh al-ustadz Abdul Racman Alakaf. Acara ini juga diisi dengan doa bersama yang di pimpin oleh ustadz Muhammad Uyun. Tampak hadir dalam acara tersebut para asisten, para ulama, serta rombongan staf di jajaran Pemda Kota.
Usai acara ini, Walikota melakukan peninjauan terhadap aktifitas kerja bakti yang diselenggarakan warga kota di Pengantungan dan Kampung Klawi. Di dua tempat ini, ia disambut dengan antusias oleh warga. Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota, Ir Darmawansyah MT, ia berharap agar seluruh keluhan warga mengenai sarana infrastrukur yang rusak dan yang harus dibangun didata untuk ditindaklanjuti.
Sementara di Kampung Klawi, Walikota ikut terlibat langsung dalam kerja bakti. Ia mengangkut tanah dari dalam sebuah siring. Dalam setiap kesempatan, ia mengajak warga untuk menyiapkan kelompok produktif agar program Samisake yang akan diluncurkan bulan Agustus dapat terealisasi dengan baik. (009/adv).