BACA JUGA:Para Istri Wajib Simak, Buya Yahya Jelaskan Bahaya Istri yang Selalu Cemberut Kepada Suami
"Namun, semua itu tidak ada tandingannya dengan kehidupan di dunia, di mana semua kenikmatan itu ada batasnya," terang Buya Yahya
Selanjutnya, Buya Yahya menegaskan bahwa surga adalah tempat kenikmatan yang abadi, yang tidak akan pernah berakhir.
"Kenikmatan di surga terus bertambah, tidak seperti di dunia, yang kadang membuat bosan. Di surga, semuanya sempurna dan tidak akan pernah menurun," kata Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, membayangkan surga dengan ukuran duniawi adalah kesalahan besar. Keindahan surga jauh melampaui segala sesuatu yang bisa dipahami oleh manusia.
"Jika kita mencoba membandingkan surga dengan dunia, kita tidak akan pernah berhasil. Surga adalah anugerah dari Allah yang jauh melampaui segala sesuatu yang ada di dunia," papar Buya Yahya.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menggunakan analogi untuk menggambarkan betapa sulitnya bagi manusia membayangkan surga.
Sebagai contoh, ia menyebutkan seseorang yang belum pernah melihat ladang bunga tulip di Belanda akan kesulitan membayangkan keindahannya.
"Begitu pula dengan surga, kita tidak bisa membayangkan apa yang belum pernah kita lihat atau kita rasakan," papar Buya Yahya.
BACA JUGA:Apakah Saat di Surga Manusia Akan Merasa Bosan dan Capek? Ini Kata Buya Yahya
BACA JUGA:Benarkan Kebakaran di Los Angeles Sebagai Balasan Allah SWT Atas Gaza? Ini Kata Buya Yahya
Buya Yahya tidak hanya membicarakan tentang kenikmatan surga, tetapi juga mengingatkan bahwa surga hanya dapat dimasuki oleh mereka yang beramal saleh.
"Amal saleh adalah kunci, tapi rahmat Allah yang memasukkan kita ke surga," papar Buya Yahya.
Buya Yahya menekankan bahwa meskipun kita berusaha sekuat tenaga, semua itu tidak akan berarti tanpa rahmat-Nya.
Menurut Buya Yahya, amal saleh bukan hanya terbatas pada ibadah formal seperti shalat, tetapi juga meliputi menjaga diri dari perbuatan yang diharamkan dan senantiasa mengikuti perintah Allah.
"Dengan beramal saleh, kita tidak hanya berusaha selamat dari neraka, tetapi juga berupaya meraih derajat tertinggi di surga," tutur Buya Yahya.