BENGKULUEKSPRESS.COM - Warga Desa Padang Kuas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma meminta agar 3 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) milik PT TLB dibongkar.
Pembongkaran ini disampaikan warga Desa Padang Kuas usai Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Energi Sumber Daya dan Minerba (ESDM) Provinsi Bengkulu dan PT TLB melakukan pengecekan secara langsung di kerumah-warga.
Tak hanya itu, dari hasil pemeriksaan bersama ditemukan banyak peralatan elektronik milik warga rusak akibat radiasi dari SUTT.
Warga korban SUTT juga menjelaskan keresahan mereka sejak jalur transmisi milik PT TLB berdiri di sekitar Desa Padang Kuas.
BACA JUGA:Pastikan Dampak SUTT PT TLB, Dinas ESDM Lakukan Pengecekan ke Rumah Warga
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Dukung Aksi Warga Tutup SUTT PLTU Teluk Sepang dan Sambut Energi Hijau
Bahkan saat sosialisasi pembangunan SUTT PT TLB, mereka meyakini akan membangun tower tersebut seaman mungkin bagi warga.
"Sebelum tower SUTT dibangun, pihak PT TLB menyampaikan kepada saya bahwa SUTT ini tidak berbahaya, sekarang kita mendesak PT TLB membongkar tiga tower SUTT yaitu dua tower di Dusun II dan satu tower di Dusun III yang dekat dengan masjid Al Mujahirin," ujar Rohma warga Desa Padang Kuas.
Pengakuan Rohma, sejak jalur SUTT beroperasi, ia sering merasakan sakit kepala, nyeri sendi dan banyak peralatan elektronik di rumahnya terbakar.
Selain Rohma, dampak itu turut dirasakan anaknya, yang mana pernah kesetrum aliran listrik yang berasal dari lantai rumah.
"Itu yang membuat bingung, dari mana aliran listrik itu bisa ada di lantai rumah,” sambungnya.
Disisi lain, Direktur Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia Olan Sahayu menyampaikan bahwa dampak radiasi medan magnet yang diperkirakan berasal dari SUTT tidak hanya dirasakan oleh warga Desa Padang Kuas tetapi juga Desa Air Petai.
Dari data yang dihimpun Kanopi, Di desa Padang Kuas terdapat 38 KK yang menderita kerugian material mencapai Rp155 juta dan terus menerus mengalami kerugian psikologis akibat kecemasan terkait dampak SUTT tersebut.
"Keluhan sudah lebih dulu datang dari warga Teluk Sepang dan Desa Riak Siabun dan Desa Babatan, ada warga yang juga tersengat aliran listrik dan barang elektronik mereka juga terbakar,” pungkas Olan. (Tri)