BENGKULUEKSPRESS.COM - Gigi gingsul bisa membuat senyum terlihat lebih manis. Namun, tidak sedikit orang yang merasa gigi gingsul membuat tampilan gigi menjadi tidak rapi dan terganggu dengan kehadirannya. Kondisi ini untungnya bisa ditangani dengan beberapa cara.
Gigi gingsul termasuk salah satu jenis maloklusi gigi, yakni kondisi ketika gigi tumbuh di tempat yang tidak seharusnya sehingga menjadi tidak sejajar. Pada kasus ini, gigi tidak bisa tumbuh di tempat yang seharusnya karena kondisi rahang yang kecil atau ukuran gigi yang terlalu besar.Selain itu, gigi gingsul juga bisa terjadi karena tempat gigi tumbuh terlalu sempit, sehingga gigi itu tumbuh bergeser dari tempat yang seharusnya.
BACA JUGA:Ini Dia Dampak Silent Treatment dan Cara Menanganinya
Waspadai Masalah yang Dapat Timbul akibat Gigi Gingsul
Bila dilihat dari segi penampilan, pendapat mengenai gigi gingsul pasti akan tergantung pada selera masing-masing orang. Namun, jika ingin mengikuti saran medis, gigi yang tidak tumbuh pada tempatnya sebaiknya ditangani. Pasalnya, jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu berbagai masalah, seperti:
- Pertumbuhan gigi terhambat, bahkan gigi tidak tumbuh sama sekali (impaksi)
- Gigi sulit dibersihkan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi, gigi berlubang, atau radang gusi
- Aktivitas makan terganggu dan muncul ketidaknyamanan saat mengunyah atau menggigit makanan
- Cedera gusi saat proses mengunyah
- Ketidaknyamanan saat berbicara yang dapat berkembang menjadi cadel
BACA JUGA:10 Makanan Ini Mengandung Protein Tinggi dan Jumlah Asupannya
Penanganan Gigi Gingsul
Penanganan gigi gingsul bisa dilakukan dengan beberapa cara, termasuk pemasangan behel atau kawat gigi 0leh dokter gigi spesialis ortodonti.. Prosedur pemasangan behel bertujuan untuk memperbaiki atau merapikan posisi gigi. Penggunaan behel ini bisa dilakukan dengan atau tanpa mencabut gigi terlebih dahulu. Pencabutan gigi sebelum pemasangan behel dilakukan untuk mengurangi kepadatan gigi yang tumbuh dan memberi ruang pada gigi gingsul. Dengan begitu, gigi tersebut nantinya dapat kembali ke posisi yang seharusnya setelah behel digunakan.
Prosedur ini diawali dengan penyuntikan obat bius lokal di area gigi yang akan dicabut. Tujuannya adalah agar Anda tidak merasakan sakit saat pencabutan gigi dilakukan. Usai gigi dicabut, Anda bisa langsung pulang ke rumah.
BACA JUGA:Memahami Katarsis: Pelepasan Emosi yang Baik untuk Kesehatan Mental
Pemasangan behel dilakukan ketika area gigi yang dicabut sudah pulih. Proses pemulihan biasanya memakan waktu selama 7–14 hari. Selama proses pemulihan, Anda disarankan untuk melakukan berbagai hal di bawah ini guna meringankan rasa sakit, mempercepat proses penyembuhan, dan menghindari infeksi:
- Beristirahat selama 1−2 hari setelah pencabutan gigi.
- Hindari meludah, berkumur, atau minum menggunakan sedotan selama 24 jam setelah prosedur pencabutan gigi. Setelah 24 jam, Anda diperbolehkan untuk berkumur dengan larutan air hangat dan garam.
- Konsumsi obat penghilang rasa sakit yang diresepkan oleh dokter sesuai dengan arahannya.
- Kompres area gigi yang dicabut dengan kain atau handuk kecil yang telah dibasahi air dingin untuk mengurangi pembengkakan.
- Konsumsi makanan yang lembut dan jangan merokok .
- Sikat gigi secara rutin, tetapi hindari menggosok area gigi yang dicabut.
BACA JUGA:Libur Nataru, Dinkes Dirikan Posko Layanan Kesehatan 1×24 Jam
Setelah area gigi yang dicabut pulih, dokter akan memasang behel untuk mengembalikan gigi gingsul ke posisi yang seharusnya. Bila gigi gingsul tadinya mungkin berada di luar garis gigi normal, gigi akan bergeser dan sejajar dengan gigi di sebelahnya seiring berjalannya waktu.
Keputusan untuk mempertahankan atau menyingkirkan gigi gingsul kembali ke diri sendiri. Jika gigi gingsul menyebabkan Anda kesulitan berbicara dan makan, menimbulkan masalah kesehatan di mulut, atau dirasa mengganggu penampilan, berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi penanganan yang sesuai.(bee)