Suami dari Suarni ini tidak pernah sekalipun menolak dan mengeluh apabila warga memintanya untuk memimpin. Ia menjalankan tugas-tugasnya sebagai perpanjangan tangan pemerintah dengan tekun dan ikhlas. Tak pernah sekali pun ia meminta pamrih atas tugas-tugas sosial yang ia kerjakan.
\"Mungkin kalau saya berharap pamrih dengan tugas-tugas saya ini, saya pasti sudah lama mundur. Karena nyatanya selama menjabat sebagai Ketua RT, saya lebih banyak tekor,\" jelasnya.
Ayah dengan 5 orang anak ini membeberkan, ia akan sangat sedih apabila ia melihat warganya berpecah-belah, berkonflik, atau ada yang saling menyalahkan. \"Tapi syukur Alhamdulillah, hal-hal yang semacam itu hampir tak ada di RT kami. Gotong royong di tengah-tengah warga masih hidup. Bahkan dari beberapa kelompok pengajian yang ada di kelurahan kami ini, RT kami senantiasa menjadi sponsor. Karena memang warga kami gemar saling membantu dan menolong,\" urainya.
Dijelaskan Edi, suasana dilingkungan RT 3 RW 1 Kelurahan Anggut Bawah cukup kondusif. Persoalan-persoalan seperti banjir, konflik berdarah dan hal-hal besar seperti itu jarang terjadi di kawasannya. \"Hanya sesekali pernah terjadi banjir yang menimpa 2 rumah warga kami dibawah. Itu pun apabila debit hujan yang turun cukup besar. Kami berharap pemerintah ke depan bisa memperbaiki saluran itu,\" tandasnya.
Pada akhirnya, Edi berharap pemerintah dapat menata Kota Bengkulu untuk menjadi kota yang bersih dan tertata dengan baik. Ia juga memiliki harapan agar pemerintah serius dalam memperhatikan hak-hak orang kecil yang sering terabaikan. \"Program-program Walikota dan Wakil Walikota sudah sangat baik. Kami sangat mengharapkan apa yang dicanang oleh Walikota dan Wakilnya itu dapat dilaksanakan,\" pungkasnya. (009)