BENGKULUEKSPRESS.COM - Keguguran pada usia kehamilan berapa pun. Untuk menangani keguguran 1 bulan, berbagai tindakan medis dari dokter dapat dilakukan, termasuk tindakan kuret untuk mengangkat sisa ari-ari dan janin di rahim.
Dalam dunia medis, istilah keguguran digunakan bila kehamilan terhenti secara spontan sebelum kehamilan berusia 20 minggu. Penyebab keguguran pada trimester awal, termasuk keguguran 1 bulan, yang paling sering adalah adanya gangguan perkembangan embrio yang disebabkan oleh kelainan kromosom.
BACA JUGA:Langkah Jitu Mengatasi Saraf Kejepit Saat Hamil
Meskipun umumnya tidak dipengaruhi oleh kondisi kesehatan ibu hamil, beberapa kondisi medis yang dialami ibu hamil juga dapat memicu terjadinya keguguran. Kondisi ini termasuk infeksi, diabetes, penyakit tiroid, gangguan hormon, respons sistem imun tubuh, dan kelainan pada rahim. Tanpa penanganan yang tepat, keguguran bisa berakibat fatal. Bukan hanya pada janin, tetapi juga pada ibu. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan yang cepat dan tepat, baik selama maupun setelah terjadi keguguran.
Langkah Penanganan pada Kondisi Keguguran
Keguguran 1 bulan atau saat usia kehamilan 4 minggu, termasuk keguguran trimester awal yang umumnya terjadi ketika kehamilan berusia di bawah 12 minggu. Untuk memastikan terjadinya keguguran, pemeriksaan dari dokter kandungan perlu dilakukan. Berikut adalah beberapa pemeriksaaan yang biasanya dokter lakukan untuk memastikan keguguran dan tindakan yang dilakukan:
BACA JUGA:Program Nikah Gratis, Pj Walikota Bengkulu Beri Hadiah Ini pada 7 Pasang Pengantin
1. Pemeriksaan USG
Dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk mendeteksi keguguran 1 bulan dengan cara mencari tahu ada atau tidaknya detak jantung janin. Melalui pemeriksaan ini, dokter juga akan melihat ada tidaknya kelainan pada perkembangan janin yang menunjukkan terjadinya keguguran.
2. Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul dilakukan untuk mengetahui kondisi leher rahim (serviks) ibu hamil. Jika serviks melebar, ibu hamil berarti mengalami keguguran. Jika terdapat bercak atau perdarahan ringan pada vagina tetapi serviks tidak melebar, ini mungkin menunjukkan ancaman keguguran tetapi kehamilan masih bisa dipertahankan.
BACA JUGA:Thanatophobia: Ketakutan Berlebih terhadap Kematian
3. Pemeriksaan tes darah
Pemeriksaan kadar hormon hCG yang dilakukan melalui tes darah juga biasanya dilakukan untuk memastikan keguguran 1 bulan. Pada awal kehamilan, kadar hCG dalam darah seharusnya mengalami peningkatan berlipat ganda. Kadar hCG yang rendah pada awal kehamilan dapat menandakan bahwa kehamilan rentan mengalami keguguran.
4. Tindakan kuret
Jika dari hasil pemeriksaan dokter menemukan kondisi keguguran lengkap, di mana janin sudah keluar sepenuhnya dan rahim sudah bersih, maka tidak diperlukan tindakan apapun. Dokter hanya perlu memantau perdarahan yang dialami oleh ibu hamil untuk beberapa saat. Perdarahan yang terjadi akibat keguguran lengkap normalnya terjadi sekitar 7–10 hari dan baru akan benar-benar berhenti setelah 2–3 minggu.
BACA JUGA:Berantas Judi Online, Polda Bengkulu Periksa HP Personel
Sebaliknya, jika dari hasil pemeriksaan ditemukan keguguran tidak lengkap, dokter akan melakukan tindakan dilatasi dan kuretase (D/C), atau lebih dikenal sebagai kuret. Dalam prosedur ini, dokter akan melakukan pelebaran leher rahim secara bertahap, serta mengangkat sisa ari-ari dan janin dari rahim.
Jika keguguran terjadi lebih dari 2 kali berturut-turut, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan darah, tes genetik, atau pemeriksaan penunjang lainnya. Berbagai pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari tau penyebab keguguran berulang agar kondisi tersebut dapat dicegah dan kehamilan berikutnya bisa berjalan lancar.Selain kuret, dokter juga bisa meresepkan beberapa obat yang dapat merangsang tubuh ibu hamil untuk mengeluarkan sisa ari-ari atau janin. Pemberian obat ini dilakukan terutama pada ibu hamil yang tidak dapat menjalani kuret.
BACA JUGA:Berantas Judi Online, Polda Bengkulu Periksa HP Personel
Upaya Memperoleh Kehamilan Sehat
Meskipun berbagai penyebab dari keguguran 1 bulan tidak dapat dicegah, calon ibu hamil dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesuburan serta peluang kehamilan, sehingga kehamilan berjalan dengan lancar. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kehamilan sehat adalah:
- Menerapkan pola makan sehat
- Berolahraga secara teratur
- Menjaga berat badan ideal
- Tidak merokok
- Mengelola stres dengan bijaksana
Selain itu, sejak masa perencanaan kehamilan, calon ibu hamil juga dianjurkan untuk mulai mengonsumsi suplemen asam folat sesuai resep dari dokter. Asupan asam folat akan mengoptimalkan perkembangan sistem saraf janin.
BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, Pemkab Mukomuko Libatkan Kecamatan dan Desa dalam Rakor Persiapan
Meskipun keguguran 1 bulan meninggalkan duka dan trauma, bukan berarti kondisi ini tidak bisa dicegah sepenuhnya. Untuk memastikan kehamilan berjalan sesuai dengan yang semestinya, ibu hamil diharuskan menjalani periksakan kehamilan rutin ke dokter. Ibu hamil dan pasangan juga bisa berkonsultasi tentang rencanakan kehamilan berikutnya, bila mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya.(bee)