3. Lingkungan Stimulasi
Lingkungan di mana anak tumbuh dan berkembang sangat berpengaruh pada perkembangan bahasanya.
Anak yang jarang diajak berbicara, bermain, atau berinteraksi dengan orang dewasa atau teman sebaya dapat mengalami keterlambatan dalam kemampuan bicara.
BACA JUGA:Bersifat Ringan dan Sementara, Ketahui 8 Penyebab Leher Sering Nyeri dan Pegal
BACA JUGA:Prosedur Tanam Benang Serta Risiko, dan Tingkat Ketahanannya
Anak yang hanya terpapar sedikit kosakata atau tidak mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan percakapan yang kaya mungkin kesulitan mengembangkan kemampuan berbicara.
Lingkungan yang mendukung pertumbuhan bahasa, seperti membaca buku atau mendengarkan lagu, sangat penting.
4. Faktor Bilingualisme
Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan bilingual (dua bahasa) kadang-kadang dapat mengalami keterlambatan dalam penguasaan bahasa, meskipun ini bukan speech delay dalam arti klinis.
Mereka mungkin belajar kedua bahasa secara bersamaan, yang bisa menyebabkan keterlambatan dalam menguasai kosakata atau tata bahasa yang lebih kompleks pada tahap awal perkembangan.
BACA JUGA:Mengenal 5 Jenis Masker Tanah Liat yang Kaya Manfaat
BACA JUGA:Bintik Cokelat di Kulit Bikin Kurang Percaya Diri? Ini Cara Menghilangkannya
5. Masalah Emosional dan Psikologis
Anak-anak yang mengalami stres, kecemasan, atau perubahan besar dalam hidup, seperti perceraian orang tua atau pindah ke tempat baru, dapat mengalami keterlambatan bicara.
Emosi yang mengganggu dapat menghambat kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan efektif.
Anak-anak yang memiliki kepribadian lebih introvert atau cenderung pemalu mungkin lebih lambat dalam berbicara, terutama dalam situasi sosial.