BENGKULUEKSPRESS.COM – Penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik di bidang pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, hingga awal Oktober 2024 masih rendah, hanya mencapai 26,53 persen dari total alokasi Rp 19 miliar. Kendati demikian, Dinas Pertanian Mukomuko optimistis dapat mempercepat pelaksanaan proyek sebelum tenggat waktu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriani Ilyas, menjelaskan bahwa salah satu penyebab rendahnya penyerapan adalah mekanisme pengadaan yang tidak mengambil uang muka 30 persen.
"Serapan DAK fisik kita sampai awal Oktober 2024 baru sekitar 26,53 persen dari total Rp 19 miliar. Masih banyak kegiatan yang belum berjalan optimal," ujar Fitriani pada Minggu, 13 Oktober 2024.
Mekanisme ini berlaku terutama pada proyek pengadaan barang dan jasa yang memerlukan waktu lebih lama untuk realisasi.
Selain itu, beberapa proyek fisik bernilai kecil yang telah selesai juga belum bisa dicairkan dananya karena masih menunggu proses serah terima pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO).
BACA JUGA:Pengesahan APBDP 2024 Molor, Dana Insentif Desa Mukomuko Terancam Gagal Cair
BACA JUGA:Pjs Bupati Mukomuko Distribusikan 5.000 Mushaf Al-Quran untuk Perkuat Pendidikan Agama
"Pencairan dana tahap kedua akan dilakukan pada 22 Oktober 2024 melalui sistem OM SPAN. Setelah itu, kami segera mengajukan pencairan untuk proyek-proyek yang masih belum selesai," tambahnya.
DAK Fisik sebesar Rp 19 miliar ini dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur pertanian, termasuk pembangunan gedung pakan ternak, screen house hortikultura, jalan sentra produksi, jalan usaha tani, dan rehabilitasi jaringan irigasi. Program ini bertujuan untuk mendukung sentra produksi pangan Kabupaten Mukomuko.
Dengan waktu yang tersisa hingga akhir November, Fitriani yakin seluruh proyek dapat diselesaikan tepat waktu. "Masih ada waktu hingga 25 November untuk menyelesaikan seluruh kontrak proyek DAK fisik ini," jelasnya.(end)